Tautan-tautan Akses

Polisi Malaysia Tambah Tersangka Baru Warga Korea Utara


Kepala Kepolisian Nasional Malaysia Khalid Abu Bakar (tengah) saat berbicara kepada media tentang kematian Kim Jong-nam, saudara tiri pemimpin Korea Utara, di markas besar kepolisian Malaysia di Kuala Lumpur, Malaysia, 22 Februari 2017. (Foto: dok.)
Kepala Kepolisian Nasional Malaysia Khalid Abu Bakar (tengah) saat berbicara kepada media tentang kematian Kim Jong-nam, saudara tiri pemimpin Korea Utara, di markas besar kepolisian Malaysia di Kuala Lumpur, Malaysia, 22 Februari 2017. (Foto: dok.)

Kepolisian Malaysia mengatakan hari Minggu (19/3) bahwa mereka sedang mengejar para tersangka lain warga Korea Utara atas pembunuhan kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.

Kepala kepolisian nasional Khalid Abu Bakar mengatakan para tersangka baru itu adalah tambahan dari 7 tersangka warga Korea Utara yang sudah sedang dicari sehubungan dengan kematian akibat peracunan Kim Jong-nam di bandara Kuala Lumpur.

Khalid mengatakan para tersangka baru itu mencakup satu "orang penting," tetapi ia tidak mau memberi keterangan lebih jauh.

"Saya tidak membantah bahwa ada lagi warga Korea Utara yang terlibat dalam pembunuhan Kim Jong-nam. Kami akan mengikuti saluran legal untuk menciduk mereka,” katanya. “Saya tidak ingin mengatakan lebih dari itu. Kalau saya melakukannya, mereka kemungkinan akan lari . . . tetapi kami yakin ada juga satu orang penting.”

Pihak berwenang Malaysia mengatakan dua perempuan mengusapkan racun syaraf VX yang terlarang tanggal 13 Februari di terminal bandara yang ramai. Ia meninggal dunia dalam waktu 20 menit. Kedua perempuan itu, seorang warga Indonesia dan seorang warga Vietnam telah didakwa melakukan pembunuhan.

Empat dari ke-7 tersangka semula warga Korea Utara telah meninggalkan Malaysia pada hari pembunuhan. Polisi telah memberi laporan buronan kepada Interpol untuk ke-4 priya itu, yang diyakini telah kembali di Pyongyang. Polisi mengatakan ke-3 pria lainnya diyakini sedang bersembunyi di kedutaan Korea Utara di Kuala Lumpur.

Hubungan antara Malaysia dan Korea Utara telah memburuk dengan tajam sejak kematian Kim, dan masing-masing saling mengusir duta besar lainnya.

Korea Utara menghambat warga Malaysia meninggalkan negara itu sampai “penyelesaian adil” kasus itu dicapai. Malaysia lalu melarang warga Korea Utara keluar dari wilayahnya. Kedua negara juga sudah saling mencabut perjalanan bebas visa bagi warga lainnya.

Walaupun Malaysia belum pernah menuduh langsung Korea Utara mendalangi pembunuihan itu, banyak berspekulasi bahwa pembunuhan itu pasti diatur oleh Korea Utara.

Para pakar mengatakan racun syaraf VX yang digunakan untuk membunuh Kim sudah hampir pasti dibuat dalam laboratorium canggih senjata negara, dan Korea Utara diyakini luas mempunyai sejumlah besar senjata kimia. [gp]

Recommended

XS
SM
MD
LG