Media-media Turki melaporkan, polisi telah menangkap seorang pria yang mengaku membawa bom di luar konsulat Amerika di Istanbul.
Kantor-kantor berita Jumat (27/2) mengatakan, polisi meyakini pria itu mengalami gangguan kejiwaan, dan tidak jelas apakah ia benar-benar memiliki bom.
Polisi mengosongkan jalan di depan konsulat itu. Dalam beberapa tahun terakhir, ada sejumlah serangan terhadap fasilitas-fasilitas diplomatik Amerika di Turki.
Pemboman bunuh diri di luar kompleks kedutaan AS di Ankara bulan Februari tahun 2013 menewaskan seorang pengawal berkewarganegaraan Turki. Serangan itu diklaim dilakukan sebuah kelompok Turki berhaluan kiri, Front Partai Pembebasan Rakyat Revolusi.
Kelompok Marxist itu juga mengaku bertanggungjawab atas serangan bulan Januari ketika seorang pembom meledakkan dirinya di sebuah pos polisi di kawasan turis populer di Istanbul, menewaskan seorang polisi dan melukai seorang lainnya.
