Tautan-tautan Akses

Polisi di Ferguson Mundur, Demonstrasi Terus Berlanjut


Darren Wilson, polisi kulit putih yang menembak mati remaja kulit hitam tidak bersenjata di negara bagian Missouri, Amerika Serikat.
Darren Wilson, polisi kulit putih yang menembak mati remaja kulit hitam tidak bersenjata di negara bagian Missouri, Amerika Serikat.

Polisi kulit putih yang menembak mati remaja kulit hitam tidak bersenjata di negara bagian Missouri, Amerika Serikat, setelah sempat berkonfrontasi di jalan dan memicu protes di berbagai penjuru Amerika, telah mengundurkan diri.

Pengacara untuk Darren Wilson mengatakan, Sabtu (29/11), pengunduran dirinya dari Departemen Kepolisian Ferguson berlaku segera. Wilson dirumahkan sejak ia menembak mati Michael Brown yang berusia 18 tahun pada bulan Agustus di Ferguson, kawasan pinggiran St. Louis.

Suratkabar The St. Louis Post-Dispatch mempublikasikan surat pengunduran diri Wilson. Wilson menulis, ia telah diberitahu bahwa pekerjaannya di kesatuan kepolisian mungkin bisa menempatkan rekan-rekan kerjanya dan penduduk Ferguson dalam resiko. Ia menambahkan, pengunduran dirinya akan memulihkan keadaan.

Dalam konferensi pers hari Minggu (30/11) Walikota Ferguson James Knowles mengatakan tidak jelas apakah Wilson atau pimpinannya yang telah meminta Wilson untuk mengundurkan diri, dan menambahkan bahwa Wilson tidak akan menerima pesangon.

Knowles mengatakan pihak berwenang di kota itu bekerja keras untuk menyediakan sumber daya guna memperbaiki kerusakan akibat demonstrasi dan penjarahan yang terjadi pasca pengumuman keputusan juri agung pengadilan Ferguson Senin malam (24/11) untuk tidak menuntut Wilson atas penembakan terhadap Brown.

Knowles menambahkan para pejabat sedang mencari cara untuk menyalurkan kesedihan warga kota Ferguson dan akan meningkatkan upaya merekrut lebih banyak warga kulit hitam untuk menjadi petugas polisi.

Sementara itu, protes berlanjut hari Sabtu menyusul keputusan dewan juri untuk tidak mendakwa Wilson dalam insiden penembakan itu.

Dari Ferguson, Sabtu, sekelompok demonstran melakukan aksi jalan kaki selama tujuh hari sepanjang 193 km ke ibukota Missouri, Jefferson City. Aksi jalan kaki yang disebut “Journey for Justice” atau “Perjalanan Demi Keadilan” ini diorganisir Asosiasi Untuk Kemajuan Warga Kulit Berwarna atau NAACP.

NAACP mengatakan, maksud aksi ini adalah “menyerukan penggantian kepemimpinan di Kepolisian Ferguson” dan “reformasi praktik dan budaya polisi” di seluruh Amerika. Katanya, reli dan penyuluhan akan diselenggarakan sepanjang rute setiap malam selama aksi ini berlangsung.

Di Washington DC, Sabtu, ratusan demonstran yang marah atas keputusan juri di Ferguson itu, berpawai di sebuah pusat perbelanjaan, setelah melakukan demonstrasi di kawasan Georgetown yang bersejarah.

XS
SM
MD
LG