Tautan-tautan Akses

Polisi Bangladesh Tembakkan Gas Air Mata ke Arah Pekerja Konfeksi yang Berdemonstrasi


Aparat kepolisian Bangladesh berdiri di samping truk kargo setelah dibakar oleh pekerja garmen di Shafipur, 31 Oktober 2023, sebagai bagian dari demontrasi menuntut kenaikan upah. (Foto: AFP)
Aparat kepolisian Bangladesh berdiri di samping truk kargo setelah dibakar oleh pekerja garmen di Shafipur, 31 Oktober 2023, sebagai bagian dari demontrasi menuntut kenaikan upah. (Foto: AFP)

Polisi Bangladesh pada Kamis (9/11) menembakkan peluru karet dan gas air mata, ketika kekerasan merebak pada protes para pekerja konfeksi yang menolak kenaikan upah yang ditawarkan pemerintah, kata para pejabat dan saksi mata.

Sebuah panel yang ditunjuk pemerintah menaikkan upah 56,25 persen pada Selasa (7/11) untuk 4 juta pekerja pabrik garmen yang menginginkan upah bulanan mereka naik hampir tiga kali lipat.

Sekitar 3.500 pabrik garmen Bangladesh menyumbang sekitar 85 persen dari $55 miliar nilai ekspor tahunan, memasok banyak jenama top dunia seperti Levi’s, Zara dan H&M.

Namun kondisi kerja di sektor ini sangat buruk bagi banyak pekerja, sebagian besar adalah perempuan yang upah bulanannya mulai dari 8.300 taka (sekitar Rp1,17 juta).

Personel keamanan Bangladesh diperintahkan untuk membubarkan pekerja garmen yang melakukan protes di Gazipur pada9 November 2023, setelah otoritas Dewan Upah Minimum mengumumkan upah minimum sebesar 12.500 taka untuk pekerja garmen. (Foto: AFP)
Personel keamanan Bangladesh diperintahkan untuk membubarkan pekerja garmen yang melakukan protes di Gazipur pada9 November 2023, setelah otoritas Dewan Upah Minimum mengumumkan upah minimum sebesar 12.500 taka untuk pekerja garmen. (Foto: AFP)

Polisi mengatakan kekerasan terjadi di kota industri Gazipur, di luar Ibu Kota Dhaka, setelah lebih dari 1.000 pekerja melancarkan protes di jalan raya untuk menolak tawaran panel tersebut.

“Para pekerja berupaya memblokir jalan … dan kami harus menembakkan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan mereka,” kata Ashok Kumar Pal, Wakil Kepala Polisi Gazipur, kepada wartawan AFP yang menyaksikan peristiwa itu di lokasi kejadian.

Polisi mengatakan para pekerja juga melemparkan bata dan batu-batu ke arah petugas dan menyalakan api di jalan-jalan.

Para pekerja menginginkan kenaikan menjadi 23 ribu taka (sekitar Rp3,26 juta) dan serikat pekerja yang mewakili mereka telah menolak kenaikan yang ditawarkan itu dengan menyebutnya sebagai hal “lucu.”

Ribuan pekerja lainnya juga meninggalkan pabrik-pabrik di Ashulia, pinggiran utara Dhaka, kata polisi.

Polisi mengatakan sedikitnya tiga pekerja tewas sejak protes dilancarkan di kota-kota industri penting pekan lalu, termasuk perempuan berusia 23 tahun yang ditembak mati pada hari Rabu.
Sedikitnya lima polisi cedera dalam protes di mana ribuan orang turun ke jalan-jalan.

Menurut serikat pekerja, kenaikan yang ditawarkan panel itu gagal mengimbangi lonjakan harga bahan makanan, sewa rumah, uang sekolah dan biaya layanan kesehatan.

Mereka juga menuduh pemerintah dan polisi menangkap dan mengintimidasi para penyelenggara. [uh/ab]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG