Tautan-tautan Akses

Kepala-kepala Polisi AS Prihatin Atas Kebijakan Trump Soal Kota Perlindungan


Warga bernama Moina Shaiq berpartisipasi dalam protes melawan kebijakan Donald Trump soal imigrasi, di luar Balai Kota San Francisco (25/1). (AP/Jeff Chiu)
Warga bernama Moina Shaiq berpartisipasi dalam protes melawan kebijakan Donald Trump soal imigrasi, di luar Balai Kota San Francisco (25/1). (AP/Jeff Chiu)

Seorang kepala polisi mengatakan pendekatan kebijakan imigrasi yang menyamarakatakan tidak akan berhasil dengan adanya 18.000 kepolisian di negara ini.

Kepala-kepala polisi dari berbagai wilayah Amerika Serikat hari Kamis (26/1) menyampaikan keprihatinan mereka mengenai perintah eksekutif Presiden Donald Trump untuk “menghentikan” bantuan dana federal untuk negara-negara bagian dan kota-kota yang memberi perlindungan kepada imigran ilegal.

Pihak penegak hukum mengatakan penghentian pendanaan untuk “memaksa” mengubah kebijakan setempat “mencemaskan” dan anggapan bahwa polisi tidak bekerjasama dengan Badan Imigrasi Amerika dan Bea Cukai (ICE) adalah keliru.

“Kami prihatin dengan ancaman kehilangan dana ini,” kata J. Thomas Manger, Ketua Asosiasi Kepala Polisi Kota Besar dan Kepala polisi Montgomery County, Maryland.

Manger adalah kepala polisi daerah yang padat penduduknya dekat Washington DC, dan mengatakan "pendekatan kebijakan imigrasi yang menyamarakatakan tidak akan berhasil dengan adanya 18.000 kepolisian di negara ini."

“Dan itu perintah untuk tidak mendanai, sejujurnya, UU imigrasi sebaiknya ditegakkan oleh pemerintah federal dan kami dengan senang hati membantu dan bekerjasama dengan ICE dalam hal apa pun jika mereka memerlukan bantuan polisi," kata Mike Tupper, kepala polisi di Marshalltown, Iowa.

Tupper mengatakan kantor kepolisiannya tidak mempunyai sumber daya finansial atau personel untuk melakukan tugas-tugas tambahan ini. [my/al]

XS
SM
MD
LG