Tautan-tautan Akses

PM Lebanon Ungkap Berbagai Tantangan Negaranya di COP26


Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati (foto: dok).
Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati (foto: dok).

Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati berpidato pada konferensi iklim COP26 Selasa (2/11), dan berkomitmen pada rangkaian strategi jangka panjang di tengah banyaknya tantangan sosial-ekonomi yang dihadapi negaranya. Dia memperingatkan bahwa suhu bumi yang semakin panas bisa menghambat perbaikan apa pun di Lebanon, dengan potensi kenaikan permukaan laut "diperkirakan akan menyebabkan kerusakan besar pada infrastruktur pesisir dan kerugian ekonomi."

Mikati menyatakan bahwa Lebanon menghadapi banyak tantangan, mencakup "krisis sosial, ekonomi, perbankan, keuangan dan moneter, ditambah pandemi COVID-19", serta dampak ledakan di pelabuhan pada 4 Agustus lalu dan imbas pengungsi Suriah.

Namun, dia mengatakan pemerintah Lebanon berencana untuk "mengajukan strategi jangka panjang 2050 untuk emisi rendah dan strategi pembangunan yang tangguh", serta mengesahkan "ekonomi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, memisahkan pertumbuhan ekonomi dan emisi gas rumah kaca."

Mikati juga menyatakan kesediaan Lebanon untuk bekerja sama dengan rangkaian inisiatif Kerajaan Arab Saudi untuk mengatasi perubahan iklim, sambil mendesak mitra internasional untuk membantu Lebanon mendapatkan transisi yang lebih hijau. Ia berbicara setelah Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab dan Kuwait menarik duta besar mereka dari Beirut atas komentar yang kritis di TV terhadap perang di Yaman yang dibuat pemandu acara game yang kemudian menjadi menteri penerangan. [ka/jm]

XS
SM
MD
LG