Tautan-tautan Akses

PM Hungaria Serukan AS-Rusia Lakukan Perundingan Soal Perang di Ukraina


Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban berbicara dalam Konferensi Aksi Politik Konservatif di Dallas, pada 4 Agustus 2022. (Foto: AP/LM Otero)
Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban berbicara dalam Konferensi Aksi Politik Konservatif di Dallas, pada 4 Agustus 2022. (Foto: AP/LM Otero)

Berbicara di Konferensi Aksi Politik Konservatif (CPAC) di Dallas pada Kamis (4/8), Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban menyerukan kepada pemerintahan Presiden Joe Biden untuk terlibat dalam pembicaraan dengan Rusia mengenai perang yang berlangsung di Ukraina.

Orban mengatakan rata-rata sekitar 10.000 pengungsi Ukraina memasuki Hungaria setiap hari, meskipun sebagian besar di antaranya kemudian melakukan perjalanan lebih jauh ke Eropa.

“Saya tidak dapat memberitahu apa yang harus dilakukan, itu keputusan kedaulatan Anda,” ujar Orban seraya menambahkan “namun saya dapat memberitahu satu hal, hanya pemimpin yang kuat yang mampu berdamai.”

“Tanpa pembicaraan Amerika Serikat-Rusia, tidak akan pernah ada perdamaian di Ukraina,” tegas Orban. “Semakin banyak orang akan mati dan menderita, sementara ekonomi kita berada di ambang kehancuran.”

Sejak awal perang Rusia di Ukraina pada 24 Februari lalu, Uni Eropa telah memberlakukan peraturan untuk memudahkan pengungsi Ukraina tinggal dan bekerja di 27 negara anggota blok itu, memberikan mereka kesempatan untuk memutuskan apakah akan mencari suaka atau kembali ke tanah air mereka. Namun hingga saat ini, hanya sejumlah kecil pengungsi yang baru mulai mencari pekerjaan. Banyak pula dari pengungsi tersebut yang masih kesusahan.

Menurut Frontex, Badan Penjaga Perbatasan dan Pantai Uni Eropa, sekitar 6,5 juta warga Ukraina telah memasuki Uni Eropa sejak akhir Februari lalu, dan terus mengalir ke negara-negara tetangga sebelum pindah ke negara lain yang lebih sejahtera di Barat. Sementara sekitar separuhnya telah kembali ke Ukraina.

Menurut Komisi Eropa, hingga pertengahan Juni lalu hanya sejumlah kecil pengungsi asal Ukraina yang berada di Eropa telah memasuki pasar tenaga kerja.

Laporan Organisasi Untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) tentang potensi dampak pengungsi Ukraina terhadap pasar tenaga kerja memproyeksikan arus pengungsi yang masuk ke Eropa kemungkinan akan membludak dua kali lebih besar dari arus pengungsi yang tercatat pada 2014-2017 ketika saat itu banyak orang melarikan diri dari perang di Suriah. [em/jm]

Forum

XS
SM
MD
LG