Tautan-tautan Akses

PM Finlandia: Kemenangan Rusia akan Berdayakan Agresor Lain


Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin berbicara dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di halaman Government House di Sydney, Australia, Jumat, 2 Desember 2022. (AP Photo/Mark Baker)
Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin berbicara dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di halaman Government House di Sydney, Australia, Jumat, 2 Desember 2022. (AP Photo/Mark Baker)

Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin, Jumat (2/12), memperingatkan, kemenangan Rusia atas Ukraina akan memberdayakan agresor-agresor lain dan mendesak negara-negara demokrasi untuk tidak menciptakan "ketergantungan besar" pada negara-negara otoriter seperti China.

Marin berbicara di Sydney, Australia, pada akhir lawatannya ke Australia dan Selandia Baru. Kunjungan Marin adalah kunjungan pertama seorang perdana menteri Finlandia ke kedua negara tersebut. Usaha Australia untuk mewujudkan kesepakatan perdagangan bebas dengan Uni Eropa merupakan agenda dalam perjalanan Marin.

Marin menggunakan pidatonya untuk mendesak negara-negara demokrasi agar meningkatkan sanksi terhadap Rusia. “Jangan salah, jika Rusia memenangkan pertaruhan yang mengerikan, Rusia tidak akan menjadi satu-satunya yang merasa diberdayakan,'' kata Marin di sebuah acara dialog yang diselenggarakan lembaga kajian Lowy Institute.

“Agresor-agresor lain juga akan tergoda oleh agenda gelap yang sama,'' tambahnya.

Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin berpidato pada konferensi pers di Museum Auckland, di Auckland, Selandia Baru, Rabu, 30 November 2022. (Michael Craig/Selandia Baru Herald melalui AP)
Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin berpidato pada konferensi pers di Museum Auckland, di Auckland, Selandia Baru, Rabu, 30 November 2022. (Michael Craig/Selandia Baru Herald melalui AP)

Perjanjian perdagangan bebas yang sedang diselesaikan antara Uni Eropa -- yang mencakup Finlandia -- dan Australia merupakan peluang untuk mengembangkan rantai pasokan yang tangguh, katanya.

“Kita menjadi terlalu bergantung pada kerja sama dengan rezim yang tidak memiliki pandangan yang sama dengan kita,'' kata Marin, menggunakan ketergantungan Finlandia pada energi Rusia sebagai contoh. “Ketergantungan kita menjadi kelemahan kita,'' tambahnya.

Ia menggambarkan perdagangan dengan China sebagai “kenyataan.''

“Kita semua memiliki kekhawatiran terkait China dan kita harus memastikan bahwa kita tidak memiliki ketergantungan kritis semacam itu dengan China,'' kata Marin.

“Kita tidak dapat bergantung, misalnya, pada microchip atau semikonduktor atau teknologi penting apa pun ketika menyangkut negara-negara otoriter. Karena jika jalur perdagangan itu tiba-tiba dihentikan, maka kita akan kesulitan,'' tambahnya.

Marin kemudian bertemu dengan Perdana Menteri Anthony Albanese di kediaman resminya di Sydney. Keduanya mengeluarkan pernyataan bersama yang mengatakan pembicaraan mereka “menegaskan kebutuhan untuk bekerja sama dalam memperkuat ketahanan mereka sebagai masyarakat yang terbuka dan demokratis dan dalam mendorong pembangunan berkelanjutan.'' [ab/uh]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG