Tautan-tautan Akses

Pilot Garuda Berencana Mogok Hari Ini, Tuntut Kenaikan Gaji


Para penumpang menaiki pesawat Garuda Indonesia di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta (foto: dok). Sebagian besar pilot Garuda merencanakan pemogokan Kamis ini.
Para penumpang menaiki pesawat Garuda Indonesia di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta (foto: dok). Sebagian besar pilot Garuda merencanakan pemogokan Kamis ini.

Presiden Asosiasi Pilot Garuda, Stephanus Gerardus, dalam keterangan persnya memastikan semua anggotanya yang berjumlah 640 orang dari total 800 pilot Garuda akan melakukan mogok kerja pada hari Kamis.

Pilot-pilot Garuda yang tergabung dalam Asosiasi Pilot Garuda (APG) akan melakukan aksi mogok pada hari ini, Kamis (28/6).

Salah satu penyebab terjadinya aksi mogok ini, kata Presiden Asosiasi Pilot Garuda, Stephanus, karena selama ini telah terjadi sikap diskriminasi yang dilakukan Manajemen Garuda Indonesia terkait soal pendapatan antara pilot lokal dan asing yang menyebabkan kesenjangan di antara mereka.

Selain itu, terus bertambahnya jumlah pesawat tidak diimbangi dengan jumlah penerbang yang memadai menyebabkan sangat padatnya jadwal terbang bagi pilot. Kondisi tersebut dapat menyebabkan kelelahan yang kemudian dapat membahayakan keselamatan penerbangan.

Stephanus mengungkapkan bahwa seluruh penerbangan dari Jakarta, baik domestik maupun internasional, akan mengalami penundaan atau tidak berangkat akibat aksi mogok tersebut.

Ia mengatakan, "Mulai pukul 00.00-23.59 WIB kami akan melakukan aksi kami yang terakhir karena benar-benar sudah beberapa tahun ini banyak masalah yang terakumulatif yang tidak bisa disalurkan dan perwujudan hingga saat ini aspirasi kami pun juga, jangankan dipenuhi di dengar pun juga tidak. Yang mengalami penundaan atau tidak berangkatnya adalah seluruh penerbangan yang berangkat dari Jakarta. Sementara penerbangan-penerbangan yang dari luar Jakarta menuju Jakarta tidak mengalami permasalahan apa-apa. Tetapi ini akan bermasalah pada waktu pesawat itu akan berangkat kembali."

Penerbang asing dengan status kontrak mendapatkan gaji sekitar 77 juta rupiah per bulan, sementara gaji kapten pilot lokal yang telah bekerja di perushaan itu selama 20 tahun hanya sebesar Rp 43 juta per bulan.

Juru bicara Garuda Pujobroto mengatakan pemberlakuan kebijakan penggajian yang berbeda terhadap pilot asing karena status mereka yang kontrak.

Meski mendapat gaji besar, namun Pujobroto menyebutkan ada sejumlah fasilitas yang menguntungkan bagi pilot lokal dengan status penerbang tetap yang tidak didapatkan oleh pilot asing.

Sehubungan dengan aksi mogok yang akan dilakukan 640 orang pilot itu, Pujobroto menjelaskan pihaknya telah menyiapkan sekitar 100 pilot yang selama ini bekerja sebagai instruktur.

Kuasa Hukum Asosiasi Pilot Garuda, Adnan Buyung Nasution, meminta agar pihak manajemen Garuda berunding untuk mencari solusi yang baik. Masalah ini, kata Buyung, harus diselesaikan secara cepat karena imbas dari persoalan ini juga masyarakat.

Adnan Buyung Nasution mengatakan, "Mogok ini bukan final, ini hanya peringatan (warning) yang keras. Dengan harapan, pihak APG masih membuka pintu untuk mencari solusi. Saya sudah usulkan kepada Dirutnya, Pak Emir (Emirsyah Satar), untuk menerima dulu pihak APG."

Sekertaris Jenderal Serikat Karyawan PT Garuda Indonesia, Ahmad Irfan, menyatakan aksi mogok para pilot yang tergabung dalam APG merupakan puncak gunung es dari carut-marut penyelenggaraan hubungan industrial di PT Garuda Indonesia.

Ahmad Irfan mengatakan, "Ini bukan hanya terjadi pada penerbang. Sekarang pengelolaan karyawan PT Gardua tidak punya jenjang karir; sistem penggajian sampai hari ini tidak ada. Untuk itu, kami meminta tidak hanya dipermukaan gunung ini yang dibahas nanti tetapi jauh ke dalam."

XS
SM
MD
LG