Tautan-tautan Akses

Kotak Hitam Sriwijaya Air akan Diangkat


Para petugas tim SAR memperhatikan peta lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di posko di Pelabuhan Tanjung Priok, di Jakarta, Senin, 11 Januari 2021. (Foto: Willy Kurniawan/Reuters)
Para petugas tim SAR memperhatikan peta lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di posko di Pelabuhan Tanjung Priok, di Jakarta, Senin, 11 Januari 2021. (Foto: Willy Kurniawan/Reuters)

Para penyelam pada Senin (11/1) akan berusaha mengambil kotak hitam pesawat Sriwijaya Air yang jatuh ke laut dua hari lalu dengan 62 penumpang, beberapa menit setelah lepas landas dari Jakarta.

Direktur Operasi Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) juga mengatakan pihaknya akan memusatkan perhatian untuk menemukan jenazah para korban.

Pesawat jet Boeing 737-500 itu dalam perjalanan ke Pontianak dari Jakarta, sebelum hilang dari radar empat menit setelah lepas landas dan jatuh ke laut.

Insiden itu merupakan kecelakaan udara besar pertama di Indonesia sejak 189 penumpang dan awak tewas pada 2018 saat sebuah pesawat Lion Air Boeing 737 MAX jatuh di Laut Jawa tak lama setelah lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

""Untuk pencarian, tetap semua apa saja yang bisa kita ambil. Pecahan, kemudian korban dan sebagainya, kita upayakan," kata Direktur Operasi Basarnas Rasman MS dalam pengarahan di pelabuhan Tanjung Priok seperti dikutip oleh Reuters.

"Semakin cepat kita bisa menemukan korban, semakin baik."

Rasman memaparkan bahwa operasi pencarian pada Senin (11/1) dilakukan di area bawah laut yang lebih luas dan sepanjang pantai. Hal ini untuk mengantisipasi serpihan terbawa arus.

Dia menambahkan sekitar 20 kapal tambahan dikerahkan, sehingga jumlah total kapal pencari menjadi 53.

Pihak berwenang pada Minggu (10/1) telah menentukan area di mana perekam data atau kotak hitam berada. Mereka telah mengangkat potongan pesawat yang cukup besar dari dasar laut. Tim penyelamat juga menemukan beberapa potongan tubuh manusia.

Berbicara di atas sebuah kapal, Panglima Komando Armada 1 Laksamana Muda Abdul Rasyid mengatakan penyelam harus menyelam di antara serpihan-serpihan di area di mana kotak hitam terdeteksi.

Nurcahyo Utomo, Seorang penyidik Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengatakan kepada Reuters pesawat itu kemungkinan masih utuh sebelum menghantam air, karena serpihan-serpihan yang ditemukan sejauh ini tersebar di area yang tidak terlalu luas di bawah air.

Salah satu turbin pesawat itu ditemukan dan dibawa ke pelabuhan Tanjung Priok pada Minggu (10/1). [vm/ft]

Recommended

XS
SM
MD
LG