Tautan-tautan Akses

Peta Genetika Gambarkan Evolusi Manusia


Seberapa miripkah kita dengan nenek moyang manusia purba? Peta genetika dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai proses evolusi.
Seberapa miripkah kita dengan nenek moyang manusia purba? Peta genetika dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai proses evolusi.

Sebuah temuan baru berhasil memetakan evolusi genetika dari manusia purba Neanderthal, menjadi manusia modern.

Apakah persamaan antara kita dengan manusia Neandarthal zaman dahulu?

Jawabannya ada pada temuan tim ilmuwan internasional berhasil menyusun kode genetika manusia Neanderthal, spesies manusia awal yang sudah punah dan punya hubungan dekat dengan manusia modern, Homo Sapien. Para ilmuwan berharap peta genetika Neanderthal ini bisa memberi pencerahan baru tentang evolusi manusia dan tentang hubungan genetika manusia sekarang dengan manusia Neanderthal ini.

Peta genetika tersebut terdiri lebih dari tiga milyar bagian-bagian DNA atau 60 persen dari genom Neanderthal, yang diambil dari tiga fosil yang ditemukan di sebuah gua di Kroasia.

Para pakar antropologi mengatakan serbuk tulang fosil seberat 400 miligram itu adalah sisa-sisa kerangka yang telah dimakan usia, bakteri dan organisme mikro lainnya dalam waktu 38.000 tahun. Para ilmuwan mengatakan juga ada bukti bahwa serpihan-serpihan tulang tersebut hancur, karena dikunyah oleh binatang buas atau karena kanibalisme.

Mereka mengatakan manusia manusia modern tahap awal tampaknya telah mengadakan perkawinan silang dengan kelompok Neanderthal, setelah kedua jenis manusia itu memisahkan diri dari nenek moyang yang lalu sekitar 270.000 sampai 440.000 tahun lalu.

Para pakar Antropologi menduga perkawinan campur antara Neanderthal dengan manusia modern terjadi di Timur Tengah atau Afrika Timur dan ketika manusia modern keluar dari Afrika sekitar 45.000 sampai 80.000 tahun lalu.

Sekarang, hampir setengah juta tahun sejak kemunculan manusia Neanderthal, para ilmuwan mengatakan banyak manusia yang hidup di luar Afrika secara acak mempunyai sedikit kesamaan DNA dengan nenek moyang mereka yang sudah punah.

Penemuan ini berdasarkan pada analisa genom dari lima manusia yang hidup sekarang ini, menurut kepala proyek Svante Paabo dari Pusat Kajian Anthropologi Evolusi pada Institut Max Planck di Leipzig, Jerman.

"Dalam DNA kita ada sedikit DNA manusia purba. Sekitar satu sampai empat persen DNA saya berasal dari manusia Neanderthal," kata Paabo.

Paabo dan rekan-rekan percaya temuan mereka tersebut akan menghilangkan perbedaan pendapat di kalangan para pakar antropologi tentang apakah terjadi perkawinan antara manusia modern dengan manusia Neanderthal.

Perbedaan Genetika Neanderthal dan Homo Sapien

Peta genetika tersebut terdiri lebih dari tiga milyar bagian-bagian DNA atau 60 persen dari genom Neanderthal.
Peta genetika tersebut terdiri lebih dari tiga milyar bagian-bagian DNA atau 60 persen dari genom Neanderthal.

Mereka menemukan ada lima gen yang berbeda, termasuk protein yang terkait dengan pembentukan kulit, perkembangan mental dan kognitif serta gen yang terkait dengan metabolisme energi dan perkembangan tengkorak kepala serta tulang rusuk.

Salah seorang ilmuwan yang terlibat dalam penelitian ini adalah Ed Green pakar rekayasa bio molekuler dari University of California di Santa Cruz. Katanya, perbandingan antara DNA manusia sekarang dengan DNA Neanderthal menunjukkan mutasi yang bermanfaat yang muncul dari perkawinan silang yang mempengaruhi perjalanan evolusi manusia modern selanjutnya.

"Ini adalah metode yang sangat penting dalam melacak sejarah evolusi manusia, bukan hanya sejarah evolusi Neanderthal semata, melainkan sejarah evolusi dan menemukan berbagai perubahan penting dalam sejarah evolusi manusia," katanya.

Para ilmuwan berharap studi lanjutan tentang genom manusia Neanderthal akan bisa menemukan perbedaan dan persamaannya dengan genom manusia sekarang, dan memberi penjelasan apakah benar Neanderthal juga kawin dengan jenis manusia purba lainnya seperti Homo Erectus.

Svate Paabo mengatakan para pakar antropologi baru saja memasuki babak baru pencarian mereka untuk mendapatkan lebih banyak informasi tentang manusia Neanderthal.

"Ini sangat menarik karena Neanderthal adalah kerabat evolusi kita yang paling dekat. Jika kita ingin mendefinisikan apa yang membuat semua manusia yang hidup sekarang unik, tidak hanya dibandingkan dengan simpanse, tetapi juga terkait kerabat kita yang sudah punah yakni manusia Neanderthal, sekarang kita bisa mulai mempelajarinya," kata Paabo.

Artikel mengenai genom manusia Neanderthal itu dimuat dalam Jurnal Science.

XS
SM
MD
LG