Tautan-tautan Akses

Perusahaan Alutsista Jerman Berencana Pasok Alat Berat ke Ukraina


Tentara Jerman dan tank howitzer di pangkalan militer Bundeswehr di Munster, Jerman utara, Senin, 14 Februari 2022. (Foto: AP)
Tentara Jerman dan tank howitzer di pangkalan militer Bundeswehr di Munster, Jerman utara, Senin, 14 Februari 2022. (Foto: AP)

Perusahaan pertahanan Jerman, Rheinmetall, meminta persetujuan untuk mengekspor 100 kendaraan tempur infanteri tua Marder ke Ukraina, sebuah sumber pertahanan mengatakan kepada Reuters pada Senin (25/4). Langkah itu akan menjadikan pengiriman senjata berat pertama dari Jerman ke Ukraina.

Perusahaan sedang mencari lisensi ekspor kendaraan dari pemerintah Jerman sebelum mengirimkannya ke Ukraina, kata sumber itu.

Langkah Rheinmetall tersebut akan memaksa Kanselir Olaf Scholz untuk mengambil posisi yang jelas tentang apakah senjata berat dapat dikirim langsung dari Jerman ke Ukraina. Pasalnya kesepakatan Marder memerlukan persetujuan dari dewan keamanan nasional, yang diketuai oleh Scholz.

Scholz menghadapi kritik yang berkembang di dalam dan luar negeri karena keengganannya untuk mengirimkan senjata berat seperti tank dan howitzer untuk membantu Ukraina mengusir serangan Rusia.

Pada kunjungan pertama mereka ke Ukraina sejak Rusia menginvasi dua bulan lalu, Menteri Luar Negeri dan Pertahanan AS pada Minggu (24/4) menjanjikan bantuan militer tambahan ke Kyiv, termasuk senjata canggih.

Permintaan Ukraina untuk mendapatkan pasokan senjata berat meningkat sejak Moskow mengalihkan serangannya ke wilayah timur Donbas, wilayah yang dianggap lebih cocok untuk pertempuran tank daripada daerah sekitar Kyiv, di mana sebagian besar pertempuran telah terjadi sejauh ini.

Moskow menggambarkan tindakannya di Ukraina, yang sekarang memasuki bulan ketiga, sebagai "operasi militer khusus.” [ah/rs]

XS
SM
MD
LG