Tautan-tautan Akses

Kanselir Scholz: Jerman dapat Setop Impor Minyak Rusia Tahun Ini


Pembangkit listrik dan panas gabungan RheinEnergie di distrik Niehl, Cologne, yang berbahan bakar gas alam, memasok Cologne pusat dengan pemanas distrik, antara lain, di Cologne, Jerman, 31 Maret 2022. (Foto: AP)
Pembangkit listrik dan panas gabungan RheinEnergie di distrik Niehl, Cologne, yang berbahan bakar gas alam, memasok Cologne pusat dengan pemanas distrik, antara lain, di Cologne, Jerman, 31 Maret 2022. (Foto: AP)

Kanselir Olaf Scholz pada Jumat (8/4) mengatakan Jerman dapat mengakhiri impor minyak Rusia pada tahun ini. Langkah tersebut menandakan urgensi yang mendorong negara dengan ekonomi terbesar Eropa itu untuk melepaskan diri dari energi dari Moskow menyusul aksi invasinya ke Ukraina.

Scholz menanggapi pertanyaan wartawan tentang apakah dia merasa malu karena negara-negara Uni Eropa membayar Rusia miliaran euro untuk bahan bakar fosil.

"Kami secara aktif bekerja untuk mandiri dari impor minyak (Rusia) dan kami pikir kami akan dapat melakukannya pada tahun ini," kata Scholz dalam konferensi pers di London dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.

Uni Eropa pada pekan minggu lalu menyetujui sanksi baru terhadap Rusia, termasuk menerapkan larangan impor batu bara mulai Agustus. Jerman telah mengintensifkan upaya untuk mengurangi paparannya terhadap impor energi Rusia setelah invasi Moskow ke negara tetangga Ukraina pada 24 Februari.

Moskow menyebut serangannya sebagai "operasi militer khusus" untuk mendemiliterisasi tetangganya. Pendukung Ukraina dan negara-negara Barat menyebut tindakan itu sebagai dalih untuk invasi tanpa alasan.

Minyak Rusia sekarang menyumbang 25 persen dari impor Jerman, turun dari 35 persen sebelum invasi, dan volume impor gas telah dikurangi menjadi 40 persen dari 55 persen. Impor batu bara Rusia turun menjadi 25 persen dari 50 persen sebelum invasi.

Penghentian impor gas Rusia lebih berat bagi Jerman, yang pada kuartal pertama menerima 40 persen pengiriman dari Rusia. Berlin ingin memotong pangsa gas Rusia menjadi 24 persen pada musim panas ini. Namun butuh waktu hingga musim panas 2024 bagi negara dengan ekonomi terbesar Eropa untuk mengakhiri ketergantungannya pada gas Rusia.

"Kami secara aktif bekerja untuk mandiri dari kebutuhan impor gas dari Rusia," kata Scholz.

“Ini, seperti yang Anda bayangkan, tidak semudah itu karena membutuhkan infrastruktur yang harus dibangun terlebih dahulu. Jadi jaringan pipa ke pantai utara Jerman, pelabuhan regasifikasi yang memungkinkan misalnya kapal LNG dapat memberikan pasokan gasnya. jaringan di Jerman."

Lembaga ekonomi DIW mengatakan dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada Jumat (8/4) bahwa Jerman mungkin dapat mengamankan pasokan gas yang cukup untuk musim dingin mendatang tanpa impor dari Rusia melalui kombinasi pemasok alternatif dan langkah-langkah penghematan energi yang drastis. [ah/lt]

XS
SM
MD
LG