Ketika umat Katolik Spanyol bersiap untuk berpuasa dan pantang mengkonsumsi daging pada hari Jumat (4/3) sebagai bagian dari masa suci Prapaskah, seorang menteri pemerintah memicu pertikaian politik setelah menyarankan bahwa makan lebih sedikit daging adalah gagasan yang baik.
Spanyol adalah pengekspor ham terbesar di Eropa, dan jamón (sejenis dendeng ham) seperti dikenal dalam bahasa Spanyol, adalah ikon gastronomi nasional, bersama dengan anggur paella atau Rioja.
Oleh karena itu, ketika menteri urusan konsumen Spanyol, Alberto Garzón, baru-baru ini menyarankan makan lebih sedikit daging akan membantu memerangi perubahan iklim dan industri pertanian dapat menyebabkan polusi, hal itu memicu debat nasional yang sengit tentang metode pertanian.
Dia menyatakan dukungan untuk metode peternakan tradisional di mana sapi dan babi dibiarkan bergerak bebas di lahan pertanian.
“Itu berkelanjutan; apa yang tidak berkelanjutan adalah apa yang disebut pertanian besar ini,” kata Garzón dalam sebuah wawancara dengan The Guardian, sebuah surat kabar Inggris.
Oposisi utama Partai Rakyat yang konservatif memanfaatkan perselisihan itu untuk mencoba memenangkan dukungan pemilih yang tidak puas di daerah-daerah pedesaan.
Pablo Casado, pemimpin Partai Rakyat, mengatakan dalam pidato awal Februari bahwa pemilih membutuhkan “lebih banyak pertanian dan lebih sedikit komunisme” – sebuah rujukan pada keanggotaan Garzón dari partai ekstrem kiri “Kiri Bersatu” yang terkait dengan Partai Komunis.
Pemerintah Spanyol mengatakan pekan lalu bahwa peternakan besar dengan lebih dari 10.000 hewan, hanya terdiri dari 0,016% dari semua peternakan di negara itu. [lt/jm]