Tautan-tautan Akses

Perubahan Kecil dalam Sanksi AS Terhadap Rusia Picu Kecemasan


Kantor pusat Badan Keamanan Federal (FSB), pengganti KGB, di Moskow, Rusia.
Kantor pusat Badan Keamanan Federal (FSB), pengganti KGB, di Moskow, Rusia.

Upaya untuk membenahi dampak tidak terduga sanksi baru-baru ini terhadap Rusia hampir memicu kontroversi baru bagi pemerintahan Donald Trump, menunjukkan kecemasan tingkat tinggi jika menyangkut hubungan antara Amerika Serikat dan Rusia.

Departemen Keuangan hari Kamis (2/2) mengeluarkan keputusan umum berjudul “Mengizinkan Transaksi Tertentu dengan Badan Keamanan Federal (FSB)”, yang sepintas tampak melonggarkan sanksi pada salah satu badan intelijen Rusia yang dianggap berada di balik upaya mencampuri pemilihan presiden Amerika.

Turut menambah kebingungan itu adalah serangkaian laporan pada media Rusia termasuk dari kantor berita Rusia, TASS dengan kepala berita “Amerika longgarkan sanksi terhadap Badan Keamanan Federal Rusia”.

“Semua transaksi dan kegiatan” dengan partisipasi Badan Keamanan Federal Rusia kini diizinkan, kata artikel itu.

Artikel TASS lainnya mengutip mantan direktur FSB Nikolai Kovalyov mengatakan tindakan itu “adalah langkah pertama ke arah kerjasama dalam perang melawan teror” antara Rusia dan Amerika.

Menurut seorang pejabat senior Departemen Keuangan, dalam kenyataannya, tindakan itu adalah hasil upaya selama berminggu-minggu untuk mengizinkan perusahaan-perusahaan Amerika secara legal kembali mengekspor telepon genggam, tablet, dan piranti lunak dengan enkripsi tingkat rendah.

Ekspor-ekspor itu secara tidak sengaja dilarang ketika Presiden Barack Obama mengenakan sanksi kepada Badan Keamanan Rusia (FSB) bulan Desember lalu. [my/al]

XS
SM
MD
LG