Tautan-tautan Akses

Pertempuran Meluas di Sudan Selatan, Inggris Tarik Diplomat


Pasukan penjaga perdamaian PBB di Sudan Selatan (UNMISS) mengawasi warga yang mengungsi ke bandara internasional di Juba (17/12).
Pasukan penjaga perdamaian PBB di Sudan Selatan (UNMISS) mengawasi warga yang mengungsi ke bandara internasional di Juba (17/12).

Inggris telah menarik sejumlah staf Kedubesnya dari Sudan Selatan setelah pertempuran meluas ke wilayah-wilayah di luar ibukota Juba.

Inggris mengatakan telah menarik sebagian staf kedutaan dari Sudan Selatan setelah pertempuran – yang oleh pemerintah disebut sebagai “upaya kudeta” – meluas ke daerah-daerah di luar ibukota negara itu.

PBB memperkirakan pertempuran selama beberapa hari di Sudan Selatan telah menewaskan 500 orang. Kementerian Luar Negeri Inggris mengatakan kedutaannya di ibukota Juba akan tetap buka meskipun untuk sementara waktu sebagian staf telah dipulangkan.

Misi PBB di Sudan Selatan melaporkan terjadinya pertempuran hebat di kota Bor. Misi PBB itu mengatakan lebih dari seribu warga sipil mencari perlindungan di kompleks PBB di Bor, yang terletak sekitar 150 kilometer dari Juba bagian utara.

Juga terjadi pertempuran semalam di pangkalan militer di Torit – Juba bagian tenggara.

Laskar Pembebasan Rakyat Sudan telah memanggil seluruh pejuangnya untuk melapor ke markas besar mereka.

Pejabat-pejabat Sudan Selatan telah menghimbau warga agar kembali ke rumah pasca bentrokan maut tersebut.

Selasa malam Dewan Keamanan PBB menunjukkan keprihatinan terhadap resiko terjadinya aksi kekerasan yang menarget kelompok-kelompok tertentu dan menyerukan kepada pemerintah Sudan Selatan untuk berunding dengan para penentangnya.

Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry mengatakan rakyat Sudan Selatan telah mengorbankan begitu banyak bagi negara mereka.

Presiden Salva Kiir mengatakan upaya kudeta itu dilakukan oleh pasukan yang setia kepada mantan wakil presiden Riek Machar yang dipecatnya bulan Juli lalu.

Tim pengamat telah menyampaikan keprihatinan atas terjadinya perselisihan antara Machar – yang berasal dari etnis Nuer – dengan Presiden Kiir – yang berasal dari etnis Dinka, bisa memicu kekerasan antar suku di Sudan Selatan.

Pemerintah Sudan Selatan mengatakan 10 orang telah ditangkap atas dugaan lebih dalam upaya kudeta, sementara Machar masih buron.

Pasukan keamanan pemerintah telah memberlakukan jam malam di Juba dan melakukan pencarian dari rumah ke rumah untuk menangkap mereka yang diduga ikut dalam komplotan itu.

Departemen Luar Negeri Amerika telah memerintahkan penarikan seluruh staf non-esensial dari Sudan Selatan dan menyerukan kepada seluruh warga Amerika di negara itu untuk segera meninggalkan negara tersebut.

Recommended

XS
SM
MD
LG