Tautan-tautan Akses

Pertempuran di Myanmar Paksa 4.000 Orang Mengungsi


Pengungsi Rohingya memegang plakat saat menunggu kedatangan tim Dewan Keamanan PBB di kamp pengungsi Kutupalong Rohingya di Kutupalong, Bangladesh, 29 April 2018.
Pengungsi Rohingya memegang plakat saat menunggu kedatangan tim Dewan Keamanan PBB di kamp pengungsi Kutupalong Rohingya di Kutupalong, Bangladesh, 29 April 2018.

Pertempuran di Myanmar utara antara pasukan pemerintah dan pemberontak Laskar Kemerdekaan Kachin (KIA), telah memaksa lebih dari 4.000 orang mengungsi dari rumah mereka.

Kolonel Naw Bu, juru bicara KIA mengatakan pertempuran akan meningkat karena pemerintah mengirim pasukan tambahan ke daerah itu.

Organisasi bantuan kemanusiaan telah memohon akses ke daerah terpencil di bagian timurlaut yang dilanda perang itu, dekat perbatasan Myanmar dengan China. Organisasi amal khawatir ribuan orang yang rentan masih terperangkap sejak pertempuran meningkat bulan April.

“Keprihatinan kami yang paling besar adalah keselamatan kaum sipil, termasuk wanita hamil, kaum lansia, anak kecil dan penyandang cacat,” kata Mark Cutts, kepala kantor Koordinasi Masalah Kemanusiaan PBB, kepada kantor berita Perancis. “Kita harus memastikan mereka ini dilindungi,”katanya.

Di tempat lain di Myanmar, para utusan dari Dewan Keamanan PBB diperkirakan datang hari Senin (30/4) setelah meninjau Cox’s Bazar di Bangladesh, tempat Muslim Rohingya melarikan diri pasca insiden kekerasan yang dilakukan militer di kampung halaman mereka di Myanmar.

Delegasi Dewan Keamanan PBB itu tiba di Bangladesh, Sabtu (29/4) untuk meninjau langsung keadaan kaum Rohingya. Para utusan PBB itu akan bertemu dengan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, sebelum berangkat ke Myanmar, di mana mereka akan berkunjung ke negara bagian Rakhine dan bertemu dengan pemimpin de facto, Aung San Suu Kyi. [gp]

Recommended

XS
SM
MD
LG