Tautan-tautan Akses

Perlu Waktu Berminggu-minggu untuk Sedot Minyak dari Kapal Pesiar yang Terguling


Kapal pesiar mewah 'Costa Concordia' yang terguling di dekat Pulau Tuscan, lepas Pantai Itala Jumat malam (13/1).
Kapal pesiar mewah 'Costa Concordia' yang terguling di dekat Pulau Tuscan, lepas Pantai Itala Jumat malam (13/1).

Sebuah perusahaan Belanda yang mengkhususkan diri dalam operasi penyelamatan mengatakan dibutuhkan beberapa minggu untuk mengeluarkan bahan bakar dari kapal pesiar yang terguling di lepas pantai Italia.

Sebuah perusahaan Belanda yang mengkhususkan diri dalam operasi penyelamatan mengatakan dibutuhkan beberapa minggu untuk mengeluarkan bahan bakar dari kapal pesiar yang terguling di lepas pantai Italia. Perusahaan Smit mengatakan berencana melakukan survei ke kapal itu hari Selasa sebelum proses pengeluaran minyak dimulai.

Gaetano Benedetto, jurubicara organisasi lingkungan WWF (World Wildlife Fund) mengatakan, "Ini adalah berpacu melawan waktu untuk mengosongkan tangki bahan bakar di kapal itu setelah mereka menyelesaikan inspeksi untuk menemukan apakah masih ada penumpang atau awak kapal lainnya yang terperangkap dalam kapal itu."

Gelombang besar di laut di dekat kapal Costa Concordia yang kandas telah menimbulkan kekhawatiran kemungkinan tumpahnya bahan bakar. Hampir 2 juta liter bahan bakar yang ada di kapal itu belum ada yang bocor, tetapi pelampung penahan tumpahan sudah ditempatkan di sekitar bangkai kapal itu.

"Jika bahan bakar mulai bocor, kami punya pengalaman bahwa walaupun hanya sedikit bahan bakar yang bocor akan sangat sulit dikendalikan jika keluar dari pelampung penahan yang dipasang di sekitar kapal," ujar Benedetto.

Tim penyelamat Italia masih mencari korban di dalam bangkai kapal pesiar yang menghantam karang dan tergantung di lepas pantai Jumat malam.

Pencarian dilanjutkan Senin sore, beberapa jam setelah kapal Costa Concordia bergeser akibat air pasang dari karang yang mengandaskannya, dan para penyelam menjauh demi keselamatan mereka.

Enam orang dipastikan tewas dan 29 lainnya masih hilang. Pemilik kapal, perusahaan jalur pelayaran Costa Crociere, mengatakan kecelakaan disebabkan kesalahan manusia, yakni kapten kapal.

Seorang juru bicara perusahaan mengatakan kapten itu mengemudikan kapal secara "keliru dan tidak sesuai izin" sebelum kapal itu menabrak karang. Ia mengatakan kapten mengemudikan kapal terlalu dekat ke pantai dan mengambil keputusan darurat yang tidak sesuai dengan prosedur perusahaan, berdasarkan standar internasional.

Kapten Francesco Schettino berada dalam tahanan polisi, ia menghadapi tuduhan pembunuhan karena diduga meninggalkan kapal sebelum semua penumpang berhasil diselamatkan.

Para pejabat mengatakan ketika kapal menabrak karang, para penumpang diperintahkan untuk mengenakan jaket pelampung dan naik ke sekoci penyelamat. Namun, penumpang mengatakan kapal miring dengan tajam dan cepat sehingga banyak sekoci tidak bisa diturunkan ke air.

XS
SM
MD
LG