Tautan-tautan Akses

Perjanjian Global Untuk Batasi Merkuri Tercapai


Sebuah pabrik pengolahan batubara di wilayah tepi barat sungai Susquehana, Philadelphia (foto: dok). Untuk pertama kalinya, para delegasi dai 140 negara mencapai kesepakatan dalam pembatasan penggunaan merkuri, Sabtu (19/1) di Jenewa.
Sebuah pabrik pengolahan batubara di wilayah tepi barat sungai Susquehana, Philadelphia (foto: dok). Untuk pertama kalinya, para delegasi dai 140 negara mencapai kesepakatan dalam pembatasan penggunaan merkuri, Sabtu (19/1) di Jenewa.

Setelah negosiasi intensif selama seminggu, lebih dari 140 negara mengadopsi perjanjian global pertama yang mengikat secara hukum untuk mencegah polusi merkuri.

Delegasi lebih dari 140 negara dalam pertemuan di Jenewa, Swiss percaya perjanjian baru itu akan berhasil mengurangi ancaman terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.

Setelah pembicaraan sepanjang malam, para perunding saling bersulang dengan minum sampanye Sabtu pagi untuk merayakan keberhasilan mereka. Perjanjian yang telah dirundingkan selama empat tahun itu, menetapkan kontrol dan pengurangan terhadap berbagai produk dan proses yang menggunakan, membuang dan memancarkan merkuri.

Perjanjian, yang dikenal sebagai Konvensi Minamata tentang Merkuri itu diberi nama kota di Jepang di mana terjadi kerusakan kesehatan yang serius akibat pencemaran merkuri pada pertengahan abad ke-20.

Merkuri merupakan unsur beracun, yang terdapat di alam. Lebih dari 2.000 ton merkuri dipancarkan ke udara dari aktivitas manusia setiap tahun, sehingga meningkatkan ancaman terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.

Achim Steiner, Direktur Eksekutif Program Lingkungan PBB (UNEP) mengatakan merkuri digunakan secara luas dalam banyak sektor. Merkuri ditemukan dalam industri medis dan farmasi, dalam baterai dan lampu pijar, dan dalam produk-produk yang digunakan sehari-hari seperti krim kulit dan sabun.

"Kami butuh waktu lama untuk menetapkan dan memahami bahwa dalam memperluas penggunaan ini oleh manusia, kami menciptakan warisan yang mengerikan karena merkuri tidak bisa hilang dan akan menumpuk. Merkuri terakumulasi dalam rantai makanan, misalnya melalui ikan. Merkuri terakumulasi dalam tubuh kita. Merkuri dirilis melalui ... pembakaran batubara untuk pembangkit listrik dan kadang-kadang tersebar ribuan kilometer. Merkuri berdampak pada orang-orang dari suku Inuit di Kanada, seperti halnya penambang emas skala kecil di suatu tempat di Afrika Selatan," kata Sreiner.

Perjanjian itu mencakup langkah-langkah untuk mengendalikan dan menghapus setahap demi tahap penggunaan merkuri. Menurut perjanjian itu, pemerintah-pemerintah setuju untuk melarang produksi, ekspor dan impor berbagai produk yang mengandung merkuri selambatnya tahun 2020

Merkuri berbahaya bagi kesehatan. Merkuri dapat menyebabkan kerusakan otak dan saraf terutama di kalangan anak-anak. Efek lainnya termasuk kerusakan ginjal dan kerusakan pada sistem pencernaan. Korban dapat menderita kehilangan ingatan dan gangguan bicara.

UNEP mengatakan pembakaran batubara dan pertambangan emas skala kecil merupakan sumber utama emisi merkuri ke udara. Harga emas yang membubung memicu pertumbuhan signifikan dalam pertambangan skala kecil, khususnya di komunitas-komunitas miskin di Afrika dan Asia.

Sekitar 15 juta orang bekerja dalam industri ini, termasuk tiga juta perempuan dan anak-anak. Tim Kasten, Kepala Bidang Kimia UNEP, mengatakan merkuri digunakan untuk memisahkan bijih emas dari bebatuan yang mengandungnya.

Ia mengatakan, sayangnya proses demikian sangat berbahaya bagi kesehatan.

Perjanjian itu menghimbau negara-negara yang punya operasi kerajinan dan penambangan emas skala kecil agar menyusun rencana nasional dalam tiga tahun sebelum perjanjian itu mulai berlaku. Tujuannya adalah untuk mengurangi dan jika mungkin menghilangkan penggunaan merkuri dalam operasi tersebut.

Perjanjian itu akan ditandatangani dalam pertemuan khusus di Jepang bulan Oktober, dan akan berlaku setelah 50 negara meratifikasinya.
XS
SM
MD
LG