Tautan-tautan Akses

Perhatian Warga AS Pada Pengawasan Senjata Turun


Petugas Kepolisian Albany mengawasi unjuk rasa para aktivis pendukung hak menggunakan senjata di luar Capitol, 14 April 2018, di Albany, New York.
Petugas Kepolisian Albany mengawasi unjuk rasa para aktivis pendukung hak menggunakan senjata di luar Capitol, 14 April 2018, di Albany, New York.

Setelah penembakan di Sekolah Menengah Umum Marjory Stoneman Douglas di Parkland, Florida, pada 14 Februari, banyak orang Amerika mengatakan pengawasan senjata adalah masalah paling penting di Amerika.

Hal itu telah berubah, meski berbagai kegiatan penting, seperti unjuk rasa dengan tidak masuk sekolah dan demonstrasi “March For Our Lives” digelar.

Jajak pendapat umum Gallup baru-baru ini mendapati bahwa orang-orang yang menganggap pengawasan senjata masalah paling penting turun dari 13 persen, menjadi enam persen hanya dalam satu bulan. Angka ini adalah rekor penurunan.

Sekarang, lebih banyak orang Amerika berpendapat ketidakpuasan terhadap pemerintah (23 persen), isu imigrasi (11 persen), dan hubungan antarras (7 persen) adalah hal-hal yang lebih penting daripada pengawasan senjata.

Jajak pendapat umum mencatat bahwa minat terhadap pengawasan senjata meningkat setelah terjadi penembakan, tetapi "efeknya cenderung bersifat sementara." Tetapi organisasi jajak pendapat itu mengatakan minat pada topik pengendalian senjata tetap tinggi "dilihat dari catatan sejarah," dan menambahkan bahwa sejak 2001,rata-rata, satu persen orang Amerika menganggapnya sebagai masalah utama di Amerika.

Tak lama setelah penembakan di sekolah Sandy Hook pada 2012, sebanyak 4 persen orang Amerika mengatakan pengawasan senjata adalah masalah utama, melonjak dari nol persen.

Jajak pendapat umum mengemukakan minat itu tetap tinggi untuk "beberapa bulan" dan bahkan mencapai 7 persen. Namun ketika Kongres tidak mengesahkan Undang-Undang Pengawasan Senjata, jumlah orang Amerika yang mengatakan pengawasan senjata sebagai isu utama turun menjadi nol persen. [sp/ii]

XS
SM
MD
LG