Tautan-tautan Akses

Bulan Ramadan, Pergeseran Jam Sibuk Restoran Muslim di AS


Bagi restoran yang menyajikan makanan bagi warga muslim seperti restoran 'Kabob', bulan Ramadan berarti pergeseran jam sibuk dalam melayani pelanggan (foto: dok).
Bagi restoran yang menyajikan makanan bagi warga muslim seperti restoran 'Kabob', bulan Ramadan berarti pergeseran jam sibuk dalam melayani pelanggan (foto: dok).

Keragaman masyarakat Amerika memungkinkan restoran-restoran yang menyajikan makanan etnis berkembang di Amerika.

Bagi restoran yang banyak pelanggannya warga Muslim, bulan Ramadan berarti pergeseran jam sibuk restoran.

Keluarga Rakhmatullaev asal Uzbekistan adalah pemilik restaurant “Rus Uz” di Arlington, Virginia. Restoran mereka menyajikan makanan Rusia dan Uzbekistan karena itu pelanggan mereka sebagian besar adalah warga Rusia dan Uzbekistan yang mayoritas penduduknya Muslim serta warga Amerika penggemar dari wilayah tersebut.

Ismoil Rakhmatullaev putra pemilik restoran Rus Uz, mengatakan ada perubahan prilaku pelanggan “Rus Uz” selama Ramadan.

"Dari segi bisnis restoran tidak mendapat pelanggan yang biasa, karena mereka berpuasa pada siang hari dan kalaupun datang biasanya dengan keluarga. Kalau mereka datang yang kami upayakan adalah menyiapkan makanan sesegera mungkin. Jika pelanggan datang satu jam sebelumnya, makanan harus siap tepat pada jam mereka berbuka," ujar Ismoil.

Imigran dan warga Muslim di Amerika umumnya lebih memilih berbuka puasa bersama keluarga di rumah atau bersama komunitas masing-masing daripada berbuka puasa di restoran. Sebagian masjid juga memberi kesempatan umat berbuka bersama.

Ismoil menambahkan, "Masjid yang saya datangi hari ini contohnya meminta sumbangan sebesar 100 dolar, dan untuk itu warga bisa makan dan berbuka setiap hari dan melakukan sahur selama sebulan penuh di masjid setelah sholat."

Restoran lainnya Jerusalem di kota Falls Church, pinggiran Washington juga mengatakan ada perubahan kebiasaan pelanggannya. Restoran Jerusalem sangat terkenal dengan masakan Yerusalem dan kawasan Laut Tengah.

Selama Ramadan restoran ini menyediakan sajian khusus. Yusuef Abutaa pemiliknya menjelaskan, "Setiap malam kami menghidangkan makanan gaya prasmanan karena mereka biasanya berbuka puasa hampir pada pukul 8.30 malam. Jadi restoran kami sangat sibuk sekitar jam 8.30 -10 malam."

Selama Ramadan restoran Jerusalem juga banyak menjual kue-kue manis

"Kami banyak menjual kue-kue manis sebagai hidangan penutup khusus selama Ramadan yang disebut Qatayef. Juga kue khas Baklava dan semua kue-kue manis," tambah Yusuef.

Sementara itu di “Rus Uz” air botol Zam-Zam adalah salah satu minuman yang tersedia selama Ramadan.

Meskipun restoran-restoran yang menjual masakan halal melakukan antisipasi Ramadan tapi restoran-restoran ini tetap bukan seperti biasa. Menyesuaikan kegiatan dalam Ramadan pemilik Jerusalem Restaurant, Yusuef Abutaa mengatakan restorannya tetap buka untuk melayani pelanggan yang tidak berpuasa atau non Muslim dari jam 10 pagi sampai 10 malam.
XS
SM
MD
LG