YERUSALEM —
Yerusalem dibangunkan oleh lagu-lagu kebangkitan kembali Yesus Kristus sementara jemaah berkumpul untuk mengikuti misa pagi di Garden Tomb, tempat yang pada abad ke-19 disebut-sebut sebagai makam Yesus. Sebuah poster di podium bertuliskan “Yesus tetap hidup.”
Di dekat situ, di kota Tua bertembok di Yerusalem, misa Paskah dirayakan di Gereja Holy Sepulcher atau Gereja Makam Kudus. Pastur-pastur yang mengenakan jubah mewah membacakan doa-doa Paskah di depan makam batu kuno di mana, menurut tradisi, Yesus bangkit dari kematian. Asap dupa wangi memenuhi ruang kubah keemasan, melambangkan keagungan kebangkitan itu.
Jemaah berdatangan dari seluruh dunia, termasuk Kiyaramo Timievi dari Negara bagian Bayelsa, Nigeria. Ia mengatakan, “Yerusalem adalah tempat yang indah; saya banyak membaca tentang Yerusalem dalam Injil. Saya sangat bahagia. Merupakan keistimewaan tersendiri, apa yang saya baca dalam sejarah, ternyata bisa saya saksikan sendiri.”
Kenneth Milgram dari Alabama, Amerika, mengatakan, “Benar-benar menakjubkan apa yang saya baca dalam Injil sejak kecil, tetapi tidak hidup sampai akhirnya saya datang ke sini. Rasa hangat memenuhi diri saya ketika melihat ini adalah tempat di mana Yesus dulu hidup.”
Kota Tua di Yerusalem merupakan contoh hidup berdampingan antara umat Kristen dengan Yahudi yang sedang merayakan Passover seminggu lamanya, dan para pemilik toko yang terdiri dari warga Muslim Palestina yang menjalankan bisnisnya seperti biasa. Paskah di Tanah Suci berjalan damai.
Di dekat situ, di kota Tua bertembok di Yerusalem, misa Paskah dirayakan di Gereja Holy Sepulcher atau Gereja Makam Kudus. Pastur-pastur yang mengenakan jubah mewah membacakan doa-doa Paskah di depan makam batu kuno di mana, menurut tradisi, Yesus bangkit dari kematian. Asap dupa wangi memenuhi ruang kubah keemasan, melambangkan keagungan kebangkitan itu.
Jemaah berdatangan dari seluruh dunia, termasuk Kiyaramo Timievi dari Negara bagian Bayelsa, Nigeria. Ia mengatakan, “Yerusalem adalah tempat yang indah; saya banyak membaca tentang Yerusalem dalam Injil. Saya sangat bahagia. Merupakan keistimewaan tersendiri, apa yang saya baca dalam sejarah, ternyata bisa saya saksikan sendiri.”
Kenneth Milgram dari Alabama, Amerika, mengatakan, “Benar-benar menakjubkan apa yang saya baca dalam Injil sejak kecil, tetapi tidak hidup sampai akhirnya saya datang ke sini. Rasa hangat memenuhi diri saya ketika melihat ini adalah tempat di mana Yesus dulu hidup.”
Kota Tua di Yerusalem merupakan contoh hidup berdampingan antara umat Kristen dengan Yahudi yang sedang merayakan Passover seminggu lamanya, dan para pemilik toko yang terdiri dari warga Muslim Palestina yang menjalankan bisnisnya seperti biasa. Paskah di Tanah Suci berjalan damai.
