Tautan-tautan Akses

Perancis Nilai Aturan Karantina Inggris 'Diskriminatif' 


Orang-orang mengenakan masker berjalan di peron di Stasiun King's Cross di tengah pandemi COVID-19, di London, Inggris, 12 Juli 2021.
Orang-orang mengenakan masker berjalan di peron di Stasiun King's Cross di tengah pandemi COVID-19, di London, Inggris, 12 Juli 2021.

Menteri Perancis untuk Urusan Eropa Clement Beaune, Kamis (29/7), menilai keputusan Inggris mencabut persyaratan karantina bagi turis Eropa yang sudah divaksinasi penuh, kecuali Perancis, sebagai "diskriminatif dan tidak bisa dipahami."

Ia berharap keputusan itu ditinjau ulang sesegera mungkin.

Beaune membuat komentar tersebut dalam wawancara di televisi Perancis sehari setelah Inggris mengumumkan akan mencabut persyaratan karantina bagi turis yang divaksinasi penuh dari Uni Eropa dan Amerika Serikat (AS), tetapi akan meninjau aturan itu hanya untuk turis dari Perancis pada akhir pekan depan.

Pemerintah Inggris mengatakan keharusan karantina untuk turis Perancis karena di negara itu menyebar varian Beta. Namun, Beaune mengatakan kepada TV Perancis, LCI, jumlah kasus varian Beta di sana tidak sampai 5 persen dari kasus COVID-19. Kasus itu umumnya terdapat di teritori Perancis. Orang dari teritori itu relatif sedikit yang bepergian ke Inggris.

"Kami mengatakan kepada Inggris bahwa keputusan itu tidak didasarkan pada penjelasan ilmiah dan kesehatan," kata Beaune.

Dalam wawancara pada Rabu (28/7), Menteri Transportasi Inggris Grant Shapps mengatakan pemerintah tidak bisa meninjau keputusan itu sampai akhir pekan depan karena mereka perlu melihat data.

Beaune mengatakan akan terus menekan Inggris untuk mencabut keharusan itu. Ia mengatakan, untuk saat ini, dia tidak berencana menerapkan aturan serupa untuk turis Inggris ke Perancis. [ka/my]

XS
SM
MD
LG