Tautan-tautan Akses

Perancis Kembangkan Aplikasi Pelacak Orang-orang Yang Tertular Corona


Seorang polisi berpatroli dengan mengenakan masker di sekitar menara Eiffel di Paris, 6 April 2020. (Foto: dok).
Seorang polisi berpatroli dengan mengenakan masker di sekitar menara Eiffel di Paris, 6 April 2020. (Foto: dok).

Pemerintah Perancis, Rabu (8/4), mengumumkan, mereka saat ini sedang mengembangkan sebuah aplikasi ponsel yang bisa mengingatkan pengggunanya jika mereka pernah berdekatan dengan orang yang tertular virus corona, langkah yang kemungkinan akan membangkitkan pertanyaan mengenai dampak teknologi pelacakan itu terhadap kebebasan sipil.

Perancis, yang memasuki pekan keempat lockdown untuk memperlambat penyebaran wabah virus corona, sedang mengeksplorasi cara-cara untuk mengakhiri pembatasan bergerak, termasuk mengembangkan aplikasi pelacak orang-orang yang tertular virus itu.

"Dalam perang melawan COVID-19, teknologi bisa membantu,” kata Menteri Muda Urusan Teknologi Perancis Cedric O, kepada surat kabar Le Monde dalam sebuah wawancara. “Namun segala sesuatunya baru akan diputuskan setelah perdebatan luas.”

Menteri itu mengatakan, Perancis saat ini sedang menggarap proyek yang disebut "Stop Covid". Proyek itu mengembangkan aplikasi yang bisa melacak keberadaan orang-orang yang tertular COVID-19 di sekitar penggunanya. Aplikasi itu bukan aplikasi wajib, dan kelak bisa dipasang di ponsel secara sukarela.

“Aplikasi ini secara sederhana akan menginformasikan bahwa Anda pernah dalam jarak berdekatan dengan orang yang teruji positif terjangkit virus corona pada hari-hari sebelumnya,” kata menteri itu.

O mengatakan satuan tugas pengembang aplikasi itu telah menggarap prototipenya selama beberapa hari, namun tanggal peluncuran resminya belum ditentukan.

Undang-undang Perancis melarang pelacakan lewat ponsel, tidak seperti di China, Taiwan dan Korea Selatan yang memungkinkan pihak berwenang melacak lokasi ponsel untuk mengetahui orang-orang yang pernah menjalin kontak dengan orang-orang yang positif tertular corona atau untuk menegakkan perintah karantina.

Isu itu sendiri telah memicu perdebatan di kalangan anggota partai Presiden Emmanuel Macron yang mayoritas di parlemen. Beberapa di antara mereka mengancam akan menentang langkah untuk mengaplikasikan teknologi geo-tracking itu dalam upaya menanggulangi wabah virus corona. [ab/uh]

XS
SM
MD
LG