Tautan-tautan Akses

Serangan terhadap Tunawisma di AS, Aparat Gelar Operasi Pencarian


Tersangka penyerangan terhadap sejumlah tunawisma di AS terlihat dalam foto yang dirilis oleh Kepolisian Kota New York pada 14 Maret 2022. (Foto: New York City Police Department (NYPD)/Handout via Reuters)
Tersangka penyerangan terhadap sejumlah tunawisma di AS terlihat dalam foto yang dirilis oleh Kepolisian Kota New York pada 14 Maret 2022. (Foto: New York City Police Department (NYPD)/Handout via Reuters)

Aparat keamanan sedang menggelar operasi untuk menemukan seorang pria bersenjata yang telah menguntit tunawisma yang tidur di jalanan ibu kota Washington DC dan New York. Pria itu diketahui telah menembak mati dua orang dan melukai tiga lainnya dalam kurun waktu kurang dari dua minggu.

Polisi pada Minggu (13/3) malam merilis foto-foto dari kamera pengawas yang memperlihatkan tersangka pria bersenjata itu, termasuk satu foto yang menunjukkan seorang pria dengan jaket bertudung dan sarung tangan berwarna biru yang terlihat memegang pistol.

Belum diketahui motif tersangka pelaku itu.

Pihak berwenang, pada Senin (14/3), mengalihkan perhatian para tunawisma dengan mencoba menawarkan perlindungan apapun yang dapat diberikan bagi mereka yang mungkin menjadi sasaran.

Wali Kota New York Eric Adams mengatakan polisi dan tim yang menjangkau tunawisma akan fokus menemukan mereka yang tidak memiliki tempat tinggal dan kini tinggal di kereta api bawah tanah atau lokasi lain, untuk mencari perlindungan di tempat penampungan milik pemerintah kota.

Dalam konferensi pers pada Minggu (13/3) malam, Adams mengatakan “kasus ini jelas merupakan tindakan pembunuhan yang mengerikan, yang dengan sengaja mengambil nyawa seseorang (karena) tampaknya ia tunawisma.” Ia menambahkan bahwa “dua orang ditembak saat mereka tidur di jalan, bukan karena melakukan kejahatan, tetapi karena tidur di jalan.”

Tersangka Pelaku Mulai Beraksi di DC

Polisi mengatakan penembakan paling awal diketahui terjadi sekitar pukul 4 pagi waktu setempat pada tanggal 3 Maret, di Washington DC, ketika seorang tunawisma yang berada di bagian timur laut kota itu ditembak dan menderita luka-luka. Orang kedua ditembak pada tanggal 8 Maret, sekitar pukul 1.30 pagi.

Keesokan harinya, pada tanggal 9 Maret, pukul 3 pagi, polisi dan petugas pemadam kebakaran menemukan seorang laki-laki tewas di dalam tenda yang terbakar. Otopsi menunjukkan laki-laki itu meninggal karena luka tembak dan beberapa tusukan.

Pembunuh, papar polisi, kemudian tampaknya melakukan perjalanan ke bagian utara New York. Pada tanggal 12 Maret sekitar pukul 4.30 pagi, seorang laki-laki berusia 38 tahun yang tidur di jalan pusat kota Manhattan, tak jauh dari pintu masuk Holland Tunnel ditembak di lengan kanannya saat ia tidur. Korban berteriak dan laki-laki bersenjata itu melarikan diri.

Sekitar 90 menit kemudian tersangka pelaku menembak mati seorang laki-laki lain di Lafayette Street di SoHo. Mayat laki-laki itu ditemukan di dalam kantung tidurnya pada pukul lima sore.

Berdasarkan kesamaan aksi penembakan dan bukti yang ditemukan di tempat kejadian, polisi menilai pelaku adalah orang yang sama. Para korban diserang tanpa provokasi, ujar polisi.

Susah Nggak Ya: Bantu Tunawisma di Washington, DC
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:54 0:00

Biro ATF Bantu Penyelidikan

Kepala Kepolisian Metropolitan Robert Contee dalam rilis berita mengatakan “kami berkomitmen untuk membagi setiap hasil penyelidikan, petunjuk dan bukti yang ada dengan mitra penegak hukum kami, untuk segera menemukan kesimpulan dan menyeret tersangka pelaku di balik kejahatan keji ini ke pengadilan.

Biro Urusan Penanganan Alkohol, Tembakau, Senjata Api dan Bahan Peledak (ATF) membantu penyelidikan ini.

Serangan ini mengingatkan pada kematian empat tunawisma ketika mereka tidur di jalan-jalan Chinatown, New York, pada musim gugur tahun 2019. Seorang tunawisma lainnya, Randy Santos, mengaku tidak bersalah atas tuduhan pembunuhan dalam serangan itu.

Setahun lalu empat orang ditikam di New York, dua di antaranya meninggal dunia, oleh seorang laki-laki yang menyerang secara acak para tunawisma yang tinggal di sistem kereta api bawah tanah. Pelaku penyerangan, yang juga seorang tunawisma, sedang menunggu persidangan. [em/lt]

XS
SM
MD
LG