Tautan-tautan Akses

Penyelidikan Terkait Racun, Navalny Desak Moskow Kembalikan Pakaiannya 


Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny menuruni tangga rumah sakit Charite di Berlin, Jerman di mana ia dirawat. (Courtesy: Instagram @NAVALNY)
Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny menuruni tangga rumah sakit Charite di Berlin, Jerman di mana ia dirawat. (Courtesy: Instagram @NAVALNY)

Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny pada Senin (21/9) mendesak agar pemerintah Rusia mengembalikan pakaian yang dikenakannya, ketika dia jatuh sakit bulan lalu. Navalny mengatakan barang-barang itu merupakan bukti penting dalam penyelidikan terkait kasus racun yang dialaminya.

Navalny jatuh sakit di dalam pesawat dalam perjalanan ke Moskow pada 20 Agustus dan dibawa ke sebuah rumah sakit di Omsk. Dia menulis dalam blognya pada Senin (21/9) bahwa sebelum dibawa ke Jerman untuk perawatan dua hari kemudian, pakaiannya diambil dari dirinya.

"Berhubung Novichok ditemukan di tubuh saya, dan bahwa infeksi lewat kontak sangat mungkin terjadi, pakaian saya merupakan barang bukti yang sangat penting," ujarnya.

Sebuah laboratorium militer Jerman memastikan bahwa Navalny diracun dengan agen saraf Novichok. Pemerintah negara-negara Barat telah menuduh Rusia pernah menggunakan zat itu di masa lalu, termasuk terhadap seorang bekas mata-mata di Inggris pada 2018.

Rusia belum membuka penyelidikan atas insiden yang melibatkan Navalny, mengatakan mengatakan laboratoriumnya tidak menemukan indikasi bahwa Navalny diracun. Kremlin juga membantah segala keterlibatan.

Pemerintahan Trump telah mengatakan pihaknya bekerjasama dengan sekutu-sekutu untuk "meminta pertanggungjawaban Rusia."

Navalny merupakan pengkritik Presiden Rusia Vladimir Putin dan giat melakukan berbagai upaya anti-korupsi di Rusia. Dia pernah dipenjara berkali-kali atas dakwaan yang katanya dan para pendukungnya, bermotif politik. [vm/lt]

Recommended

XS
SM
MD
LG