Tautan-tautan Akses

Hama Invasif, Picu Kerusakan Hutan Amerika


Kumbang pinus selatan, salah satu hama yang dituding sebagai pemicu kerusakan hutan Amerika (Foto: videograb)
Kumbang pinus selatan, salah satu hama yang dituding sebagai pemicu kerusakan hutan Amerika (Foto: videograb)

Sesuatu membuat banyak hutan Amerika sakit. Tetapi para ilmuwan berjuang kembali dengan genetika. Reporter VOA Kevin Enochs melaporkan tentang hama invasif yang berisiko bagi ruang hijau Amerika.

Ada yang busuk di banyak hutan Amerika. "Ini harus menjadi kanopi (tanaman pelindung) hijau tua, dan harus menaungi tanaman di bawahnya, dan faktanya, kita melihat begitu banyak warna abu-abu dan coklat dari ranting, itu mencolok," kata David Owrig dari Harvard University.

Salahkan pada binatang ini, kumbang pinus selatan dan makhluk jahat ini, ulat berbulu atau setan kecil ini, sejenis jangkrik hijau. Tak satu pun dari hama ini milik Amerika. Mereka adalah spesies pengganggu.

"Banyak dari hama ini berkembang-biak sangat besar di setiap pohon dalam waktu beberapa tahun. Dan pohon tidak bisa benar-benar melawan kekebalan alami, dan kami tidak memiliki predator asli yang efektif," jelas David.

Tetapi para ilmuwan peneliti berjuang kembali dengan menggunakan genetika yang memberi tanaman kemampuan untuk menahan hama pengganggu itu.

Milyaran pohon seperti American chestnut, telah hancur oleh jamur Jepang invasif ini.

"Apa yang kami lakukan dengan transgenik adalah, kami mengambil pohon chestnut asli Amerika dan hanya menambahkan dua gen, maka tidak ada yang lain yang berubah. Satu-satunya hal yang kami tambahkan adalah gen untuk membuatnya kebal," kata Wiliam Powell dari Dewan Bio-Teknologi Kehutanan AS.

Menambahkan satu atau dua gen dapat mengubahnya. Dan jika berlaku untuk penyakit tanaman para peneliti mengatakan, gen itu bisa bekerja melawan semua jenis hama pengganggu.

Invasive Pests Damage US Forests
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:01:50 0:00

"Prinsip-prinsip umum rekayasa genetika dapat diterapkan untuk jangkrik hijau, dan ulat berbulu, untuk berbagai sakit sariawan, dan kematian mendadak," imbuh William Powell.

Tetapi itu melawan waktu. Secara genetik pohon yang dimodifikasi tumbuh selambat pohon lain, dan peneliti memerlukan persetujuan pemerintah sebelum dapat menanam kembali pohon-pohon itu di alam liar. Sementara itu, menurut salah satu penelitian, penyebaran hama dari luar negeri telah menyebabkan hampir dua-pertiga hutan Amerika berisiko. [ps/al]

XS
SM
MD
LG