Tautan-tautan Akses

Dewan Gubernur di Hawaii Tunda Keputusan Terkait Teleskop Raksasa


ARSIP – Ilustrasi yang dibuat pada tahun 2011 ini menggambarkan Teleskop dengan Diameter Tigapuluh Meter (foto: AP Photo/Thirty Meter Telescope, Arsip)
ARSIP – Ilustrasi yang dibuat pada tahun 2011 ini menggambarkan Teleskop dengan Diameter Tigapuluh Meter (foto: AP Photo/Thirty Meter Telescope, Arsip)

Sebuah keputusan penting apakah akan menempatkan teleskop bernilai $1,4 milyar di Hawaii untuk kepentingan penelitian astronomi selanjutnya telah ditunda, membuat terbukanya kemungkinan pengalihan proyek ke Spanyol, ujar sebuah panel hari Jum’at

Dewan gubernur untuk proyek tersebut menyebutkan Observatorium Internasional Teleskop Tigapuluh Meter masih ingin membangun teleskop di lokasi yang lebih disukai yaitu di Mauna Kea, sebuah gunung di Hawaii.

Namun sebuah lokasi alternatif di Kepulauan Canary, Spanyol tetap menjadi pertimbangan, ujar dewan tersebut dalam sebuah pernyataan setelah rapat minggu ini untuk membicarakan beragam tantangan terkait aspek legal dan peraturan terkait rencana pembangunan teleskop di Hawaii yang dapat berlangsung selama bertahun-tahun.

“Kami terus mengkaji situasi yang berlangsung saat kami bekerja untuk mencapai sebuah keputusan,” ujar Ed Stone, direktur eksekutif observatorium.

Ia mengatakan tak ada keputusan yang dapat dibuat terkait lokasi penempatan teleskop “hingga kami memiliki tempat untuk menempatkannya, dan kami belum memutuskan kapan kami akan mendapatkan lokasi untuk menempatkannya – hal tersebut akan diputuskan oleh pengadilan atau badan-badan yang berwenang.”

Gunung Berapi yang Tidak Aktif

Teleskop berdiameter 30 meter akan ditempatkan di satu sisi Mauna Kea dan jauh lebih canggih dibandingkan teleskop terbesar di dunia yang ada saat ini yang berdiameter 10 meter. Teleskop yang baru berpotensi untuk memungkinkan para ilmuwan untuk membuat penemuan inovatif tentang lubang hitam, exoplanet, benda-benda angkasa, dan bahkan mendeteksi indikasi kehidupan di planet-planet lainnya.

Mauna Kea, sebuah gunung api yang sudah tidak aktif yang adalah gunung tertinggi di Hawai, dipilih pada bulan Juli 2009 sebagai lokasi sasaran untuk lokasi teleskop setelah masa pencarian yang berlangsung selama lima tahun.

Para ilmuwan menyebutnya lokasi terbaik di dunia astronomi, dengan mempertimbangkan iklimnya yang stabil, kering, dan dingin yang membuatnya ideal untuk mengambil gambar-gambar yang tajam. Atmosfir di atas gunung itu juga memberikan kondisi yang menguntugkan untuk pengukuran astronomi, menurut situs TMT.

Pulau La Palma di Kepulauan Canary, yang telah memiliki observatorium astronominya sendiri, dianggap sebagai alternatif yang layak. Namun kalangan ilmuwan mengatakan rancangan teleskop harus diubah untuk memungkinkan optik yang dapat beradaptasi disebabkan oleh ketinggian gunung yang lebih rendah dan iklim yang berbeda. Artinya para ilmuwan butuh lebih banyak waktu untuk mendapatkan berbagai penemuan yang sama yang dapat mereka lakukan di Mauna Kea, ujar Stone.

Perdebatan yang berlangsung bertahun-tahun

Lokasi di Hawaii telah menjadi subyek perdebatan publik selama bertahun-tahun dan tantangan dari aspek legal. Para peneliti mengatakan hal ini akan membantu untuk mengawal pengembangan ilmiah dan ekonomi, sementara para penentangnya mengatakan penempatan teleskop akan merugikan lingkungan dan mencemari lahan yang dianggap keramat oleh Penduduk Asli Hawaii. Di puncak Mauna Kea, sudah ada sejumlah teleskop berkekuatan tinggi.

“Pembangunan astronomi selama tiga puluh tahun telah berakibat pada dampak signifikan yang sangat merugikan bagi sumberdaya alam dan budaya Mauna Kea,” ujar Kealoha Pisciotta, presiden Mauna Kea Anaina Hou, sebuah kelompok Penduduk Asli Hawai yang berkecimpung dalam permasalahan lingkungan. “Dengan menempatkan lebih banyak teleskop akan menambak dampaknya secara kumulatif.”

Hari Kamis, Senat Hawai meloloskan RUU untuk melarang pembangunan yang baru di puncak Mauna Kea, dan menyertakan serangkaian audit dan persyaratan lainnya sebelum larangan tersebut dicabut. Namun para pemimpin di DPRD mengatakan mereka tidak memiliki rencana untuk mengajukan RUU. Jurubicara DPRD dari Partai Demokrat, Scott Saiki mengatakan kepada Honolulu Star-Advertiser bahwa “RUU itu sudah tidak memiliki harapan sejak diajukan ke DPRD.”

Ada juga dua banding yang diajukan ke Pengadilan Tinggi Hawaii. Satu mempermasalahkan alih seewa dan izin pemanfaatan lahan oleh Hawaii Board of Land and Natural Resources. Banding lainnya diajukan oleh seorang Penduduk Asli Hawaii yang mengatakan pemanfaatan lahan melanggar haknya untuk menjalankan praktik-praktik budaya dan dengan demikian berhak untuk memperoleh hak untuk sidang dengar.

Proyek teleskop adalah kerjasama antara universitas di AS dan California, termasuk University of Hawaii dan lembaga ilmu pengetahuan dan penelitian nasional di Jepang, China, dan India.

“Ini adalah sebuah hak istimewa untuk mempraktikkan astronomi di Mauna Kea dan kami tidak puas dengan status kami saat ini,” ujar Dan Meisenzahl, seorang juru bicara untuk University of Hawaii, dalam sebuah pernyataan. “Kami akan terus mendorong diri kami untuk meningkatkan penatalayanan gunung tersebut.” [ww]

XS
SM
MD
LG