Tautan-tautan Akses

Pengungsi Suriah Disambut Baik di Armenia


Seorang warga Suriah keturunan Armenia memegang paspor dwi kewarganegaraannya, Suraiah dan Armenia, di bandara Zvartnots, (Foto: dok - VOA/D. Markosian).
Seorang warga Suriah keturunan Armenia memegang paspor dwi kewarganegaraannya, Suraiah dan Armenia, di bandara Zvartnots, (Foto: dok - VOA/D. Markosian).

Etnik Armenia yang mengungsi dari Suriah mendapati lintasan yang aman ke tanah leluhur mereka di mana mereka disambut dengan baik, bermukim kembali dan diberi kewarganegaraan dalam waktu beberapa bulan.

Pengalaman mereka berbeda jauh dengan penderitaan jutaan pengungsi Suriah lain yang menderita kesulitan dimukimkan kembali di negara asing setelah perjalanan berbahaya, terutama ke Yunani dan Turki.

“Armenia adalah tanah air semua keturunan Armenia,” kata aktivis LSM, Ara Sisserian, yang tinggal di ibukota Armenia Yerevan dan membantu pendatang baru dari Suriah. “Pengungsi Armenia dari Suriah datang kesini karena mereka menganggap ini tanah air mereka.”

Sejak awal konflik Suriah tahun 2011, lebih dari 17 ribu orang warga Suriah keturunan Armenia telah datang ke Armenia. Lebih dari 80 persen tetap berada di sana dan mendapat perlindungan di Armenia, menurut Badan Pengungsi PBB (UNHCR).

Jumlah itu sangat kecil dibanding lebih dari 3 juta orang warga Suriah yang mengungsi ke luar negeri, kata para analis, dan ini membuat usaha memukimkan mereka kembali lebih mudah dikelola. [gp]

XS
SM
MD
LG