Tautan-tautan Akses

Pengacara Berharap Trump dan Khan Bahas Nasib Dokter yang Lacak Bin Laden


Jamil Afridi (kiri), saudara pria dokter Pakistan, Shakil Afridi, dalam konferensi pers di Peshawar, Pakistan, 28 Mei 2012. Shakil Afridi membantu AS melacak keberadaan mantan pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden.
Jamil Afridi (kiri), saudara pria dokter Pakistan, Shakil Afridi, dalam konferensi pers di Peshawar, Pakistan, 28 Mei 2012. Shakil Afridi membantu AS melacak keberadaan mantan pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden.

Pengacara dan keluarga Shakil Afridi, dokter Pakistan yang membantu Amerika melacak mantan pemimpin Al-Qaeda, Osama bin Laden, mengatakan kepada VOA, bahwa Afridi terus menderita di penjara dalam kondisi yang mengenaskan.

Qamar Nadeem, pengacara Afridi menyatakan optimis bahwa nasib kliennya akan dibahas selama pertemuan yang direncanakan antara Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan minggu depan di Gedung Putih.

"Dr. Afridi tidak bisa tidur dengan baik, karena kondisi yang buruk dan panas menyengat, karena tidak ada jendela di sel tempat dia dipenjara”, kata Nadeem. "PM Imran Khan mengunjungi AS, tetapi jika Dr. Afridi tetap dalam kesakitan, saya pikir kunjungan itu tidak akan berhasil."

Berbicara kepada VOA, Jamal Afridi, saudara lelaki Shakil Afridi, menyatakan frustrasi karena kasus dokter itu belum juga terselesaikan selama lebih dari delapan tahun.

Jamal Afridi mengatakan, ia terakhir mengunjungi saudaranya, yang menurutnya menjadi sangat lemah, pada 6 Juli.

Para pejabat AS secara terbuka belum mengatakan apakah kedua pemimpin itu akan membahas kasus Afridi. Namun menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Gedung Putih pekan lalu, kedua belah pihak akan membahas sejumlah masalah, termasuk anti-terorisme dan upaya bersama AS-Pakistan untuk menciptakan stabilitas di kawasan Asia Selatan. [ps/pp]

XS
SM
MD
LG