Tautan-tautan Akses

Pencarian Pesawat Malaysia Bergeser Menyusul Petunjuk Kredibel


Sersan Matthew Falanga, analis elektronik udara, mengamati gambar radar di atas pesawat AP-3C Orion milik Angkatan Udara Australia dalam pencarian pesawat Malaysian Airlines penerbangan MH370 di atas Samudera Hindia (27/3).
Sersan Matthew Falanga, analis elektronik udara, mengamati gambar radar di atas pesawat AP-3C Orion milik Angkatan Udara Australia dalam pencarian pesawat Malaysian Airlines penerbangan MH370 di atas Samudera Hindia (27/3).

Pihak berwenang mengatakan para penyelidik telah menentukan bahwa pesawat terbang dan menghabiskan bahan bakar lebih cepat dibandingkan perkiraan sebelumnya.

Pihak berwenang Australia mengatakan pencarian pesawat Malaysia yang hilang telah bergeser lebih dari 1.000 kilometer ke arah timur laut menyusul menuculnya "petunjuk kredibel" yang baru.

Otoritas Keselamatan Maritim Australia (AMSA) mengatakan para penyelidik internasional telah menentukan bahwa pesawat tersebut terbang dan menghabiskan bahan bakar lebih cepat dibandingkan yang diperkirakan sebelumnya, mengurangi kemungkinan jarak tempuhnya.

Dalam sebuah pernyataan Jumat (28/3), AMSA mengatakan daerah pencarian baru adalah sekitar 319.000 kilometer. Lokasinya 1.850 kilometer ke arah barat kota Perth di bagian barat daya Australia.

Pimpinan AMSA, John Young, mengatakan informasi itu adalah “petunjuk yang paling layak dipercaya” sejauh ini dalam pencarian pesawat tersebut, tetapi memperingatkan masih jauh yang harus ditempuh.

Menteri Pertahanan Malaysia Hishammuddin Hussein mengatakan karena arus air laut, lokasi yang baru itu masih konsisten dengan kemungkinan puing-puing yang terlihat di foto satelit selama seminggu terakhir di dekat lokasi pencarian yang lama.

Hishammuddin juga mengatakan Malaysia telah menerima gambar satelit baru dari pihak berwenang Thailand dan Jepang yang menunjukkan lebih banyak kemungkinan puing-puing dalam pencarian lokasi lama. Dia tidak menyebutkan kapan foto diambil.

Lokasi pencarian yang sangat terpencil dan cuaca buruk di laut telah menghambat pihak berwenang mencapai kemungkinan puing-puing pesawat Malaysia itu, yang menghilang tanggal 8 Maret dengan 239 orang di dalamnya.

AMSA mengatakan kondisi-kondisi cuaca telah membaik Kamis (27/3), ketika pesawat-pesawat pencari terpaksa kembali ke Australia. Ada 10 pesawat yang terlibat dalam misi Jumat, dan enam kapal juga direlokasikan ke wilayah tersebut.

Pesawat-pesawat dan kapal-kapal tersebut mencoba mencari lokasi dan mengidentifikasi ratusan benda terapung yang telah muncul dalam foto-foto satelit.

Pada Kamis (27/3), lembaga antariksa Thailand mengatakan salah satu satelitnya melihat sekitar 300 benda terapung yang ukurannya berkisar dari 2 meter sampai 15 meter di Samudera India bagian selatan yang terpencil.

Sebelumnya, 122 benda yang diduga puing-puing pesawat, beberapa mengilap dan panjangnya mencapai 23 meter, tampak dalam foto-foto satelit Perancis di dekat tempat yang sama.

Para pejabat menekankan bahwa benda-benda itu mungkin bukan bagian dari pesawat yang hilang, namun berita itu merupakan petunjuk yang paling menjanjikan dalam pencarian berumur 19 hari itu.
XS
SM
MD
LG