Tautan-tautan Akses

Penasihat Militer di Irak Ditambah Menjadi 450


Prajurit AS berkumpul di sebuah pangkalan militer (4/1). Mosul, Irak. (foto: REUTERS/Mohammed Al-Ramahi)
Prajurit AS berkumpul di sebuah pangkalan militer (4/1). Mosul, Irak. (foto: REUTERS/Mohammed Al-Ramahi)

Meningkatnya jumlah penasihal militer di Irak adalah cerminan peningkatan upaya untuk membantu pasukan Irak merebut kembali kubu ISIS di Mosul.

Koalisi militer yang dipimpin Amerika di Irak melipatduakan jumlah penasihat militer, mencerminkan peningkatan upaya membantu pasukan Irak merebut kembali kubu ISIS Mosul.

Kolonel Angkatan Udara Amerika John Dorrian mengatakan dari markas besar koalisi di Baghdad kepada wartawan di Pentagon bahwa tim penasihat militer telah ditambah menjadi sekitar 450 dalam dua pekan terakhir ini, sejak pasukan Irak melancarkan kampanye Mosul tahap kedua.

Tim penasihat militer memainkan berbagai peran, dari menyertai pasukan Irak yang bergerak di medan pertempuran sampai memberikan dukungan teknik dan intelijen. Mereka tidak dimaksudkan untuk terlibat dalam pertempuran langsung, meskipun kadang-kadang mereka menghadapi bahaya. Seorang penasihat, Pratu Angkatan Laut Jason C. Finan, tewas akibat ledakan bom pinggir jalan tanggal 20 Oktober di dekat Mosul.

Dorrian mengatakan untuk alasan keamanan ia tidak mengungkapkan lokasi spesifik para penasihat militer itu, tetapi mengatakan bahwa mereka tidak berada di garis depan.

“Mereka berada di belakang pasukan terdepan,” kata Dorrian yang menambahkan mereka pernah beberapa kali masuk ke kota Mosul.

Menurut Kementerian Pertahanan Amerika, jumlah keseluruhan tentara Amerika di Irak adalah 4.395, termasuk pelatih, pasukan keamanan, dan pasukan pendukung lain. Dorrian menegaskan bahwa Irak terus menekan ISIS.

Direbutnya Mosul oleh militan bulan Juni 2014 memicu dimulainya kampanye serangan udara dan kembalinya tentara Amerika ke Irak sebagai penasihat dan melatih tentara Irak. Setelah persiapan panjang, bulan Oktober Irak mulai melancarkan kampanye untuk merebut kembali Mosul.

Dorrian mengemukakan beberapa alasan mengenai lambatnya kemajuan pasukan Irak. Ia mengatakan militan telah mengembangkan pertahanan yang mapan di kota Mosul dan sekitarnya, dan setelah pasukan Irak menembus pertahanan itu mereka berhadapan dengan 200 ribu bangunan yang dapat menjadi jebakan maut.

“Jadi mereka harus memeriksanya satu persatu, dan itu berarti dari atap sampai ke bawah, sering pada bangunan berlantai empat atau lebih, memeriksa setiap ruangan, setiap kloset, dan ke dalam terowongan yang telah dibuat di antara gedung-gedung, dan bahkan di bawahnya. Jadi memang sangat lamban.”

Dorrian juga mengatakan pemerintah Amerika berkonsultasi dengan para pejabat Turki mengenai jenis dan tingkat dukungan militer yang diperlukan untuk kampanye Turki memerangi militan ISIS di kota al-Bab, Suriah. Amerika semula mengatakan tidak mendukung operasi itu.

Dorrian mengatakan pesawat-pesawat tempur Amerika belum lama ini terbang di atas kota itu setelah Turki minta dukungan. Ditambahkan, pesawat-pesawat itu merupakan unjuk kekuatan saja dan tidak menjatuhkan bom. Langkah-langkah berikutnya untuk Amerika sedang dibicarakan, tambahnya. [ds]

XS
SM
MD
LG