Tautan-tautan Akses

Penasihat Kesehatan AS Rekomendasikan Vaksin COVID-19 Johnson & Johnson ​ 


Vaksin COVID-19 produksi Johnson & Johnson bisa disimpan pada suhu lemari es hingga 3 bulan (foto: dok).
Vaksin COVID-19 produksi Johnson & Johnson bisa disimpan pada suhu lemari es hingga 3 bulan (foto: dok).

Para penasihat kesehatan Amerika mendukung vaksin COVID-19 satu dosis dari Johnson & Johnson pada hari Jumat (26/2), sehingga Amerika mungkin akan segera memiliki opsi vaksin baru yang lebih mudah digunakan dalam melawan pandemi COVID-19.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) diharapkan segera mengikuti rekomendasi itu dan menjadikan suntikan J&J sebagai vaksin ketiga yang diizinkan untuk penggunaan darurat di Amerika.

Vaksinasi semakin cepat, tetapi pasokan baru sangat dibutuhkan untuk tetap berada di depan dalam berpacu melawan virus yang bermutasi yang telah membunuh lebih dari 500.000 orang Amerika.

Setelah melakukan diskusi sepanjang hari, para panelis FDA memilih dengan suara bulat bahwa manfaat vaksin lebih besar daripada risikonya bagi orang dewasa. Jika FDA setuju, pengiriman beberapa juta dosis bisa dimulai paling cepat hari Senin (1/3) mendatang.

Lebih dari 47 juta orang di Amerika, atau 14% dari populasi, telah menerima setidaknya satu suntikan vaksin dua dosis dari Pfizer-BioNTech dan Moderna.

Sementara pasokan awal J&J masih sedikit, perusahaan itu mengatakan dapat mengirimkan 20 juta dosis pada akhir Maret dan total 100 juta pada akhir Juni.

Vaksin J&J melindungi penggunanya dari efek terburuk COVID-19 setelah satu kali suntikan, dan dapat disimpan hingga tiga bulan pada suhu lemari es, sehingga lebih mudah disimpan daripada vaksin sebelumnya, yang harus dibekukan. [lt/pp]

XS
SM
MD
LG