Tautan-tautan Akses

Penarikan Pasukan AS di Korea Semakin Diperdebatkan


Presiden AS Donald Trump dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in makan siang dengan pasukan di instalasi militer AS, Camp Humphreys di Pyeongtaek, Korea Selatan, 7 November 2017. (Foto: dok).
Presiden AS Donald Trump dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in makan siang dengan pasukan di instalasi militer AS, Camp Humphreys di Pyeongtaek, Korea Selatan, 7 November 2017. (Foto: dok).

Masa depan kehadiran militer Amerika di Korea Selatan masih menjadi isu perdebatan yang kian besar, di tengah-tengah laporan di Washington dan Seoul bahwa penarikan pasukan Amerika akan dipertimbangkan apabila perdamaian dengan Korea Utara tercapai.

Harian New York Times, Kamis (3/5) melaporkan bahwa Presiden Donald Trump memerintahkan Pentagon agar menyiapkan opsi-opsi bagi pengurangan jumlah tentara Amerika di Korea Selatan, bersamaan dengan persiapan bagi pertemuan puncak antara Trump dan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, yang diperkirakan akan berlangsung beberapa pekan mendatang.

Pemerintah Korea Selatan, Jumat (4/5) menyatakan para pejabat Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih membantah laporan Times itu.

Bagi Trump, menetapkan tujuan menarik pasukan Amerika itu akan sesuai dengan kritik terdahulunya terhadap sekutu-sekutu Amerika seperti Korea Selatan yang dianggap tidak mengganti biaya pertahanan bersama yang pantas untuk Amerika.

“Presiden Trump percaya Korea Selatan seharusnya bertanggung jawab untuk membela negara itu sendiri. Jadi, apabila denuklirisasi Korea Utara tercapai, Trump kemungkinan juga akan mempertimbangkan pengurangan kehadiran militer Amerika di Korea Selatan,” kata Cheong Seong-chang, direktur Kajian Strategi Unifikasi di Sejong Institute di Korea Selatan.

Akan tetapi perundingan untuk mengakhiri program nuklir Korea Utara baru saja dimulai, dan tim keamanan nasional Trump telah menegaskan kepada Seoul dalam beberapa kesempatan bahwa Amerika akan terus menjunjung komitmen-komitmen militer Amerika. [uh]

Recommended

XS
SM
MD
LG