Tautan-tautan Akses

Pemukim Mengamuk pasca Pria Palestina Bunuh 2 Warga Israel


Sejumlah tentara Israel berada di lokasi insiden penembakan di Hawara, Tepi Barat, pada 26 Februari 2023. (Foto: AP/Majdi Mohammed)
Sejumlah tentara Israel berada di lokasi insiden penembakan di Hawara, Tepi Barat, pada 26 Februari 2023. (Foto: AP/Majdi Mohammed)

Puluhan pemukim Israel, pada Minggu (26/2), malam mengamuk di wilayah Tepi Barat utara. Mereka membakar puluhan mobil dan rumah setelah dua pemukim dibunuh oleh seorang pria Palestina bersenjata. Petugas medis Palestina mengatakan satu orang tewas dan empat lainnya terluka parah dalam apa yang tampaknya ledakan kekerasan pemukim terburuk dalam puluhan tahun.

Penembakan mematikan, diikuti amukan pada larut malam, spontan menimbulkan keraguan akan pernyataan Yordania bahwa pejabat Israel dan Palestina telah berjanji akan menenangkan gelombang kekerasan yang terjadi selama setahun terakhir.

Media Palestina melaporkan sekitar 30 rumah dan mobil dibakar. Foto-foto dan video di media sosial menunjukkan kebakaran besar di seluruh Kota Hawara - tempat penembakan mematikan terjadi pada hari sebelumnya.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengutuk apa yang disebutnya "aksi teroris yang dilakukan para pemukim di bawah perlindungan pasukan pendudukan malam ini."

Uni Eropa mengatakan "khawatir akan kekerasan hari ini" di Hawara, dan mengatakan "otoritas semua pihak harus campur tangan untuk menghentikan siklus kekerasan tanpa akhir ini." Duta Besar Inggris untuk Israel, Neil Wigan, mengatakan bahwa "Israel harus mengatasi kekerasan pemukim, dan mengadili mereka yang bertanggung jawab."

Ketika video kekerasan muncul dalam acara berita malam, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengimbau untuk tenang. Ia mendesak agar tidak melakukan kekerasan, main hakim sendiri.

Kerusuhan terjadi tak lama setelah pemerintah Yordania, yang menjadi tuan rumah pembicaraan di resor Laut Merah Aqaba pada Minggu, mengatakan kedua pihak setuju akan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi ketegangan dan akan bertemu lagi bulan depan menjelang bulan suci Ramadan.

"Mereka menegaskan kembali perlunya melakukan deeskalasi di lapangan dan mencegah kekerasan lebih lanjut," kata Kementerian Luar Negeri Yordania.

Setelah hampir satu tahun pertempuran yang telah menewaskan lebih dari 200 warga Palestina dan lebih dari 40 warga Israel di Tepi Barat dan Yerusalem timur, pengumuman Yordania menandai kemajuan kecil. Namun situasi di lapangan segera meragukan komitmen tersebut. [ka/jm]

Forum

XS
SM
MD
LG