Tautan-tautan Akses

Pemimpin Oposisi Venezuela Langgar Larangan Galang Dukungan Diplomatik di Luar Negeri


Pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido (kiri) bertemu Kepala Kebijakan LN Uni Eropa Josep Borrell di Brussels, Belgia hari Rabu (22/1).
Pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido (kiri) bertemu Kepala Kebijakan LN Uni Eropa Josep Borrell di Brussels, Belgia hari Rabu (22/1).

Pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido berada di London hari Selasa (21/1) sebagai bagian dari lawatan mendadak ke luar negeri untuk membangkitkan dukungan memaksa pengunduran diri pemimpin negara itu, Nicolas Maduro.

Setahun lalu, Guaido diakui Amerika dan lebih dari 50 negara sebagai presiden sementara Venezuela setelah Maduro melarang oposisi dalam pemilihan presiden terakhir. Namun, sanksi keras Amerika dan tekanan diplomatik yang diterapkan setahun lalu belum berhasil menggeser presiden Maduro.

Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab hari Selasa menegaskan pengakuan negaranya bagi Juan Guaido sebagai presiden sementara Venezuela dan meminta negara itu mengadakan pemilihan baru.

"Yang kami inginkan adalah transisi yang damai dan demokratis, dan saya tak sabar berbicara dengan Juan tentang rencana itu dan mendukungnya sebaik mungkin," kata Raab.

Guaido melanggar larangan perjalanan yang diterapkan Presiden Nicolas Maduro untuk mengunjungi sekutunya di luar negeri dan menghadiri Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss.

Persinggahan pertama Guaido adalah Colombia, di mana ia hari Senin bertemu Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo.

Guaido mengatakan, "Kami melakukan (lawatan ini) tepatnya untuk menemukan cara bertindak melawan kediktatoran, untuk mendukung perjuangan yang telah dilakukan rakyat Venezuela selama bertahun-tahun."

Setahun lalu pemerintahan Trump memberlakukan sanksi keras terhadap industri minyak Venezuela dengan harapan para pemimpin militer negara itu akan segera menarik dukungan bagi Maduro dan pemerintahnya. Tetapi Maduro tetap berkuasa, didukung Rusia dan China.

Dalam pamer solidaritas anti-Amerika, Menteri Luar Negeri Venezuela Jorge Arreaza hari Selasa bertemu Presiden Iran Hassan Rouhani.

Hari Senin, Menteri Luar Negeri Amerika Pompeo mengatakan Amerika sedang mempertimbangkan peningkatan tekanan untuk menggulingkan Maduro.

"Sebagian orang berpendapat, kita meremehkan kekuatan Maduro. Tetapi Yang diremehkan sebetulnya adalah keinginan akan kebebasan yang berada di hati rakyat Venezuela," kata Pompeo.

Maduro, yang telah mengindikasikan bersedia mengadakan pembicaraan langsung dengan Amerika, menolak pernyataan keras Pompeo dan menilainya sebagai permainan politik saja.

"Ia adalah penipu, yang menipu diri sendiri, hidup dari perang urat syaraf, yang hidup dari kepalsuan, dari kebohongan," tukasnya.

Maduro juga menuduh Guaido sebagai boneka Amerika.

Ada kekhawatiran pemimpin oposisi itu akan ditangkap ketika ia pulang ke Venezuela karena melanggar larangan perjalanan yang diterapkan oleh Presiden Maduro.(ka/ii)

Recommended

XS
SM
MD
LG