Tautan-tautan Akses

Para Pemimpin Kongres AS Bela Sikap Partai Mereka


Ketua minoritas DPR AS Nancy Pelosi (kedua dari kiri) bersama para anggota Kongres lainnya, menyaksikan Farah Amer Kamal, dari Irak, berbicara dalam protes atas inpres Presiden Donald Trump di depan Mahkamah Agung di Washington (30/1). (AP/Alex Brandon)
Ketua minoritas DPR AS Nancy Pelosi (kedua dari kiri) bersama para anggota Kongres lainnya, menyaksikan Farah Amer Kamal, dari Irak, berbicara dalam protes atas inpres Presiden Donald Trump di depan Mahkamah Agung di Washington (30/1). (AP/Alex Brandon)

Ketua DPR AS dan ketua fraksi minoritas DPR bertentangan dalam berbagai isu dalam pidato mingguan mereka di Capitol Hill hari Kamis (2/2).

Ketua minoritas DPR Nancy Pelosi menuduh Presiden Amerika Donald Trump mengalihkan perhatian dari instruksinya soal imigrasi yang mengundang kecaman publik.

"Ia seorang pesulap, kadang kita melihatnya kadang tidak," kata Pelosi.

"Jadi ketika situasi panas meningkat karena orang-orang berdemonstrasi di bandara di seluruh Amerika, hal itu mungkin membuat Trump terkejut. Ia memutuskan untuk memajukan pengumumannya untuk hakim Mahkamah Agung dari hari Kamis menjadi hari Selasa," tambah Pelosi.

Pelosi juga menyinggung dukungan yang terlihat dari Demonstrasi Perempuan dan kepedulian masyarakat pada apa yang terjadi di Washington dan keprihatinan mengenai perilaku presiden yang condong pada Rusia.

Di pihak lainnya, Ketua DPR Paul Ryan mengatakan inpres yang kontroversial itu bukan "larangan terhadap Muslim".

"Jika benar saya akan menentangnya. Kita adalah negara yang toleran dan pluralis, itulah kita dan kita akan tetap demikian," kata Ryan.

Ryan juga mendukung pemerintah lewat perundingan tegas dengan Iran, dan Australia akan terus menjadi "sekutu penting" meski pun publik mengetahui pembicaraan antara pemimpin kedua negara. [my/al]

XS
SM
MD
LG