Tautan-tautan Akses

Obama, Pemimpin Dunia Imbau Tindakan untuk Atasi Perubahan Iklim


Presiden AS Barack Obama saat berbicara dalam KTT Iklim di New York, Selasa (23/9).
Presiden AS Barack Obama saat berbicara dalam KTT Iklim di New York, Selasa (23/9).

Presiden Amerika Barack Obama dan pemimpin dunia lainnya menyerukan sebuah komitmen global baru untuk melindungi bumi dari emisi gas rumah kaca yang berbahaya.

Presiden Amerika Barack Obama dan para pemimpin dunia menyerukan komitmen global baru untuk melindungi bumi dari emisi gas rumah kaca yang berbahaya. Dalam KTT Iklim di PBB hari Selasa, Presiden Barack Obama mengatakan sebagai negara pencemar lingkungan terbesar kedua di dunia, Amerika harus bertanggungjawab pada kondisi lingkungan hidup. Tetapi – tambahnya – seluruh negara harus bertindak untuk mencegah memburuknya perubahan iklim.

Pemimpin Amerika itu mengatakan ia bertemu dengan Wakil Perdana Menteri China, Zhang Gaoli, negara penghasil polusi karbon terbesar dunia menjelang pidatonya. Obama mengatakan mereka sepakat bahwa kedua negara yang merupakan dua ekonomi terbesar harus bertanggung jawab memimpin upaya untuk mengatasi emisi karbon.

“Alarm peringatan sudah berdering, warga sudah turun ke jalan. Kita tidak bisa berpura-pura tidak mendengar suara mereka. Kita harus menjawab seruan itu,” kata Obama.

Presiden Obama menambahkan Amerika sudah berada di jalur yang tepat untuk memangkas polusi karbon hingga 17% selambat-lambatnya pada tahun 2020, dibandig tingkat yang dicapai tahun 2005. Ke-28 negara Uni Eropa mengatakan selambat-lambatnya pada tahun 2030, emisi karbon mereka akan mencapai 40% di bawah tingkat tahun 1990.

Sekjen PBB dalam pidato pembukaan KTT Iklim menyerukan seluruh negara untuk menerapkan “langkah baru” untuk melindungi lingkungan hidup global dari emisi karbon. Ditambahkannya dunia seharusnya bebas karbon selambat-lambatnya pada akhir abad ke-21.

Lebih dari 125 pemimpin ikut serta dalam KTT Iklim ini, kecuali pemimpin China dan India – dua negara yang justru dinilai sebagai pencemar lingkungan terbesar di dunia.

Sewaktu KTT itu berlangsung, Presiden Perancis Francois Hollande memastikan bahwa Perancis akan menyumbang satu milyar dolar dalam beberapa tahun mendatang untuk membantu negara-negara miskin mengatasi perubahan iklim. Nilai ini setara dengan yang dijanjikan Jerman sebelumnya. Sementara Uni Eropa mengatakan akan menyumbang sekitar 3,9 milyar dolar.

Suhu bumi meningkat drastis tahun ini. Amerika melaporkan suhu pada bulan Juni hingga Agustus 2014 adalah yang tertinggi dalam sejarah. Namun hingga kini belum tercapai kesepakatan tentang bagaimana mengatasi perubahan iklim tersebut. Perundingan untuk mencapai kesepakatan itu di Kopenhagen tahun 2009 gagal.

Sebelum meninggalkan Washington DC untuk berbicara di New York hari Selasa, Presiden Barack Obama menandatangani perintah eksekutif yang mengharuskan badan-badan di Amerika mempertimbangkan isu perubahan iklim ketika menanamkan investasi dalam program-program pembangunan di luar negeri.

Dalam pernyataan tertulis Gedung Putih mengatakan program dan investasi tersebut akan dirancang untuk membantu komunitas warga menangani dampak perubahan iklim.

Sebelumnya pada hari Senin (22/9) Bank Dunia mengumumkan bahwa 73 negara dan 22 pemerintah regional bersama sekitar seribu perusahaan akan bekerjasama mendorong terlaksananya kebijakan-kebijakan teknologi energi yang lebih bersih lingkungan. Koalisi tersebut melibatan negara-negara seperti Tiongkok, Afrika Selatan, Rusia dan Kepulauan Marshall. Juga perusahaan-perusahaan seperti British Airways, Unilever dan pabrik semen Swiss – Holcim.

(Ken Bredemeier/VOA).

XS
SM
MD
LG