Tautan-tautan Akses

Pemerintah Lebanon akan Mengundurkan Diri Pasca Ledakan di Beirut


Menteri Kesehatan Lebanon, Hamad Hasan (kanan) berbicara dengan Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab dalam pertemuan kabinet di istana pemerintah di Beirut, Lebanon, 10 Agustus 2020. (REUTERS / Mohamed Azakir).
Menteri Kesehatan Lebanon, Hamad Hasan (kanan) berbicara dengan Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab dalam pertemuan kabinet di istana pemerintah di Beirut, Lebanon, 10 Agustus 2020. (REUTERS / Mohamed Azakir).

Perdana Menteri Lebanon diperkirakan akan mengumumkan pengunduran diri pemerintah dalam sebuah konferensi pers Senin malam (10/8) di Beirut. Menteri Kesehatan Hamad Hassan mengatakan kepada para wartawan setelah sidang Kabinet bahwa Perdana Menteri Hassan Diab sedang dalam perjalanan menuju istana kepresidenan untuk memberitahu Presiden Michel Aoun.

Keputusan itu muncul setelah beberapa menteri mengundurkan diri pasca ledakan besar di pelabuhan ibukota pekan lalu.

Sementara itu, sedikitnya delapan anggota Kongres telah mengumumkan bahwa mereka mengundurkan diri dari Parlemen yang akan bersidang pekan ini.

Di New York, Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan suara-suara rakyat Lebanon harus didengar.

"Penting untuk dilakukan penyelidikan yang kredibel dan transparan untuk menentukan penyebab ledakan dan memberi akuntabilitas yang dituntut rakyat Lebanon," kata Guterres dalam pengarahan mengenai ledakan itu. Dia tidak merinci apakah penyelidikan itu harus dilakukan oleh pihak berwenang Lebanon atau komisi internasional independen.

Hari Minggu (9/8), para pemimpin dunia menjanjikan hampir 300 juta dolar untuk Lebanon guna membantunya pulih dari ledakan besar pekan lalu di Beirut.

Lebih dari 30 pemimpin, yang melakukan pertemuan telekonferensi atas permintaan Presiden Perancis Emmanuel Macron, mengatakan "bantuan itu harus segera, memadai dan konsisten dengan kebutuhan rakyat Lebanon ... dan disalurkan langsung kepada penduduk Lebanon, secara efisien dan transparan." [uh/ab]

XS
SM
MD
LG