Tautan-tautan Akses

Pemerintah Kongo Kecam Penantang Presiden Kabila


Pemimpin oposisi Kongo, Etienne Tshisekedi berbicara kepada media di Kinshasa (foto: dok).
Pemimpin oposisi Kongo, Etienne Tshisekedi berbicara kepada media di Kinshasa (foto: dok).

Etienne Tshisekedi menganggap hasil pilpres Kongo sebagai 'provokasi' dan menganggap dirinya sebagai presiden terpilih.

Pemerintah Republik Demokratik Kongo mengecam penantang Presiden Kabila, Etienne Tshisekedi, yang secara sepihak menyatakan dirinya sebagai presiden, setelah presiden berkuasa Joseph Kabila ditetapkan sebagai pemenang pemilu minggu lalu.

Menteri Penerangan Lambert Mende mengatakan Tshisekedi bertindak tidak bertanggung jawab dan melanggar konstitusi dengan menantang keputusan pihak berwenang pemilu.

Komisi pemilu Kongo hari Jumat menyatakan Kabila mengalahkan Tshisekedi dengan suara 49 lawan 32 persen, sementara calon-calon lain jauh tertinggal.

Pengumuman itu memicu protes kemarahan di Kongo, yang menewaskan empat orang. Situsi terus tegang di sejumlah kota di Kongo, suara tembakan sporadis terdengar di ibukota Kinshasha.

Tshisekedi memberitahu VOA ia menganggap hasil tersebut sebagai “provokasi.” Ia mengatakan ia menganggap dirinya sebagai presiden terpilih negara itu.

Para imigran Kongo di berbagai negara juga melakukan aksi protes menentang Presiden Joseph Kabila. Di London, polisi menahan 143 orang Sabtu sore setelah sekelompok demonstran yang marah pindah dari lokasi yang sudah disepakati dan mulai mengganggu arus lalu lintas, serta menyebabkan kerusakan pada toko-toko dan bangunan.

Demonstrasi juga terjadi di Belgia, bekas penguasa kolonial di Afrika yang kaya hasil bumi, dan juga di Amerika. PBB, Amerika, Uni Eropa dan Uni Afrika telah menyerukan ketenangan.

XS
SM
MD
LG