Tautan-tautan Akses

Pemerintah Butuh Gerakkan Sektor Riil untuk Serap Tenaga Kerja


Para pekerja bangunan di sebuah lokasi konstruksi apartemen di Jakarta. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 6,3 persen tahun ini.
Para pekerja bangunan di sebuah lokasi konstruksi apartemen di Jakarta. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 6,3 persen tahun ini.

Pengusaha mengimbau pemerintah untuk lebih memperhatikan sektor riil, terutama UMKM, guna menekan tingkat pengangguran.

Ketua HIPMI Erwin Aksa berpendapat terus meningkatnya pertumbuhan ekonomi seperti yang diharapkan pemerintah Indonesia, membutuhkan pergerakan sektor riil agar selain semakin banyak produk lokal untuk ekspor, produk lokal juga mampu meningkat di pasaran dalam negeri. Otomatis ditambahkannya industri semakin butuh tenaga kerja sehingga pengangguran dapat ditekan dan juga berdampak positif dalam upaya mengurangi angka kemiskinan.

“Saya kira kedua belah pihak saling membutuhkan, buruh juga harus memahami keberadaan industri dalam negeri, industri juga harus memahami keberadaan buruh dan saya kira yang paling penting bahwa buruh kita harus semakin produktif, semakin efisien dan semakin terampil,” kata Erwin.

Hal senada juga disampaikan Prasetyo Atmosutijo selaku Ketua Umum Komunitas Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Jawa Tengah. Diingatkannya, peluang usaha di Indonesia justru lebih banyak di sektor UMKM dibandingkan di sektor industri besar. Dengan demikian, sudah saatnya pemerintah menaruh perhatian lebih terhadap UMKM.

“Keuntungannya kalau UMKM dikembangkan di seluruh Indonesia ini besar. Mulai dari penciptaan lapangan kerja dan kesejahteraan masyarakat yang di bawah, mengurangi ekspor tenaga kerja TKW,TKI. APBN kita bisa mengembangkan itu," ujar Erwin mengusulkan APBN dan APBD mengalokasikan lebih banyak sumber daya bagi pengembangan UMKM.

Sebelumnya, Menko Perekonomian, Hatta Rajasa menegaskan pemerintah akan terus berupaya meningkatkan perekonomian tahun ini sebagai tindak lanjut upaya tahun lalu.

Pemerintah mengklaim bahwa sepanjang tahun 2010 pemerintah mampu mengurangi angka kemiskinan sekitar 1,5 juta orang, menjadi 31 juta orang miskin di tanah air. Sementara itu, angka pengangguran juga terus turun dan hingga akhir 2010 menjadi sekitar 7,5 persen dari total penduduk atau sekitar 9,25 juta orang pengangguran.

Tahun ini, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sekitar 6,3 persen, atau naik satu persen dari target pertumbuhan tahun lalu. Sebelumnya pemerintah juga sering menyampaikan jika pertumbuhan ekonomi naik satu persen, maka angka pengangguran akan berkurang sebanyak 500.000 orang.

“Yang paling penting pada akhirnya bagaimana dampaknya terhadap kesejahteraan, bahwa statistik terakhir menujukkan pengangguran kita susut lagi dari yang semula pada tahun-tahun sebelumnya masih double digit, sekarang kita bisa menekan pada angka 7,14 persen dan kita bisa mengentaskan masyarakat miskin kita sebanyak 1,5 juta,” kata Menko Hatta Rajasa.

XS
SM
MD
LG