Tautan-tautan Akses

Pemerintah AS Tuduh Apple Berkonspirasi dengan Penerbit Buku


Apple dituduh berkonspirasi dengan lima penerbit buku pada 2009 saat sedang bersiap meluncurkan iPad. (Foto: Dok)
Apple dituduh berkonspirasi dengan lima penerbit buku pada 2009 saat sedang bersiap meluncurkan iPad. (Foto: Dok)

Pemerintah Amerika menuduh Apple Inc. berkonspirasi dengan penerbit-penerbit buku terbesar di AS untuk membuat konsumen membayar lebih tinggi.

Dalam sebuah kasus perdata antara pemerintah Amerika dan Apple Inc. Yang dimulai Senin (3/5) di pengadilan federal di Manhattan, New York, perusahaan tersebut dituduh berkonspirasi dengan penerbit-penerbit buku terbesar di AS untuk membuat konsumen membayar buku elektronik dengan harga lebih tinggi.

Persidangan itu berawal dari tuntutan Departemen Kehakiman tahun lalu, yang menuduh Apple membantu pembuatan skema tersebut dalam pertemuan dengan lima penerbit pada 2009, saat mereka bersiap meluncurkan iPad.

Tujuan pertemuan itu adalah untuk memaksa Amazon.com, pemasar alat pembaca buku elektronik Kindle, untuk meningkatkan harga US$9,99 yang ditetapkannya untuk judul-judul buku elektronik yang paling populer, karena harga itu ada di bawah harga buku biasa, ujar pemerintah.

Kelima penerbit itu adalah Pearson Plc's Penguin Group, News Corp's HarperCollins Publishers Inc, CBS Corp's Simon & Schuster Inc, Hachette Book Group Inc dan MacMillan.

Apple akan menghadapi persidangan itu sendirian setelah lima penerbit itu sepakat menghapuskan larangan untuk diskon-diskon grosiran dan membayar $164 juta secara kolektif untuk menguntungkan konsumen.

Pemerintah AS tidak mencari ganti rugi namun meminta kewenangan untuk menghalangi Apple untuk melakukan perbuatan serupa. Namun jika Apple terbukti bersalah, perusahaan itu dapat menghadapi tuntutan ganti rugi dalam persidangan terpisah dari jaksa agung dan konsumen.

Baik Apple maupun para penerbit tidak menyangkal adanya kekhawatiran pada 2009 mengenai harga buku yang rendah akibat dominasi Amazon.com, yang meluncurkan Kindle pada 2007. (AP/Reuters)
XS
SM
MD
LG