Tautan-tautan Akses

Pemeriksaan Invasif Jadi Alasan Australia Tolak Qatar Airways Tambah Jumlah Penerbangan


Pesawat Qatar Airways bersiap lepas landas dari Bandara Internasional San Francisco pada 22 Desember 2020. (Foto: AP/Jeff Chiu)
Pesawat Qatar Airways bersiap lepas landas dari Bandara Internasional San Francisco pada 22 Desember 2020. (Foto: AP/Jeff Chiu)

Menteri Transportasi Australia Catherine King, pada Kamis (7/9), mengatakan pemeriksaan ginekologi invasif yang dilakukan terhadap penumpang di bandara internasional Doha pada tahun 2020, menjadi salah satu alasan mengapa ia menolak mengizinkan Qatar Airways melipatgandakan layanannya ke Australia.

King mendapat banyak pertanyaan soal keputusannya pada tanggal 10 Juni lalu untuk tidak mengizinkan maskapai Qatar Airways menggandakan 28 penerbangan per minggu ke Australia.

Ia mengatakan keputusan itu dibuat dalam “konteks” kasus beberapa perempuan yang diperiksa oleh pihak berwenang di bandara internasional Hamad di Doha tahun 2020, ketika mereka berupaya menemukan ibu seorang bayi yang baru lahir dan ditemukan di tempat sampah.

Beberapa perempuan dalam sejumlah penerbangan yang berangkat dari bandara Doha diperiksa secara invasif , termasuk 13 orang dalam penerbangan yang menuju Sydney.

“Tidak ada satu faktor pun yang dapat mempengaruhi keputusan saya,” tegas King kepada wartawan.

“Tentu saja, pada konteksnya, maskapai [Qatar] adalah satu-satunya maskapai penerbangan yang mengalami hal itu dan menjalankan prosedur tersebut.”

“Saya bukan tidak menyadari hal ini, jadi jelas ini ada dalam konteks keputusan yang saya ambil. Namun tidak ada satu faktor pun yang mempengaruhi keputusan saya ini,” tambahnya.

Qatar Airways dan pemerintah Qatar belum menanggapi permohonan tanggapan atas pernyataan King itu. [em/jm]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG