Tautan-tautan Akses

Pemboman Tewaskan 40 Anak, Kelompok HAM Desak Penjualan Senjata ke Arab Saudi Dihentikan


Seorang anak yang mengalami luka-luka dan kehilangan tangan kirinya dalam pemboman oleh koalisi pimpinan Arab Saudi, dirawat di RS Saada, Yaman (12/8).
Seorang anak yang mengalami luka-luka dan kehilangan tangan kirinya dalam pemboman oleh koalisi pimpinan Arab Saudi, dirawat di RS Saada, Yaman (12/8).

Human Rights Watch menyerukan segera diakhirinya semua penjualan senjata ke Arab Saudi pasca pemboman sebuah bus sekolah di Yaman bulan lalu yang menewaskan 51 orang, termasuk 40 anak.

Dalam laporan yang dirilis Minggu, HRW menyebut serangan itu "jelas merupakan kejahatan perang." Ditambahkannya, insiden itu "menambah panjang daftar pembunuhan warga sipil di pesta perkawinan, rumah sakit dan sekolah-sekolah di Yaman oleh koalisi yang dipimpin Saudi."

Baca juga: Pakar HAM PBB: UAE, Saudi, Mungkin Lakukan Kejahatan Perang di Yaman

Koalisi itu, yang mendapat dukungan AS, telah memerangi para pemberontak Houthi sejak bulan Maret 2015. Koalisi itu mendukung pemerintahan Abd-Rabbu Mansour Hadi yang diakui internasional dan berusaha memulihkan kekuasaannya.

Laporan HRW itu muncul hanya sehari setelah koalisi itu mengatakan telah menerima kesimpulan dari badan penyidik bahwa terdapat "kesalahan" dalam serangan itu, termasuk gagal berupaya mengurangi dampaknya.

Baca juga: Laporan: Amerika Buat dan Jual Bom yang Tewaskan Anak-Anak Yaman

Koalisi itu berjanji untuk "mengambil segala langkah hukum untuk mengadili mereka yang terbukti melakukan kesalahan" setelah menerima laporannyha secara resmi. Koalisi itu juga berjanji untuk berkoordinasi dengan pemerintah Yaman untuk memberi ganti rugi kepadawarga sipil. [vm/ii]

XS
SM
MD
LG