Pembicaraan perdagangan yang berlangsung intensif selama satu minggu antara Inggris dan Uni Eropa berakhir dengan kebuntuan pada Jumat (4/12). Para tim perunding mundur, sementara para politisi memutuskan apakah perbedaan besar yang ada dapat dijembatani untuk menghindari perpecahan yang kacau dan secara ekonomi mengganggu, dalam kurang dari satu bulan.
Kepala tim perunding Uni Eropa Michel Barnier dan mitranya dari Inggris, David Frost, mengatakan mereka telah sepakat untuk “melakukan jeda” perundingan itu, sementara mereka memberi arahan pada pemimpin politik masing-masing.
Mereka mengatakan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen akan membahas kondisi itu pada Sabtu (5/12).
Pejabat Inggris pada Jumat (4/12) memberitahu media bahwa maju mundurnya perundingan ini sepanjang minggu ini karena telah menyampaikan tuntutan baru pada menit-menit terakhir, tuduhan yang telah dibantah blok tersebut.
Salah satu isu yang mengganjal perundingan itu adalah soal penangkapan ikan, bagian kecil yang dari perekonomian dengan kepentingan simbolis yang sangat besar bagi negara-negara maritim di Eropa. Negara-negara yang tergabung dalam Uni Eropa ingin agar kapal-kapal mereka dapat terus menangkap ikan di perairan Inggris, sementara Inggris bersikeras ingin mengontrol akses dan kuotanya.
Penangkapan ikan sangat penting bagi Perancis, yang dipandang banyak pihak di Inggris sebagai negara di Uni Eropa yang paling sulit diajak berkompromi. [em/pp]
