Tautan-tautan Akses

Pemberontak Suriah akan Setujui Gencatan Senjata Jika Rusia Hentikan Pemboman


Pasukan Demokratik Suriah berjalan di kawasan yang mereka ambil alih dari ISIS di Hasaka, Suriah, 19 Februari 2016.
Pasukan Demokratik Suriah berjalan di kawasan yang mereka ambil alih dari ISIS di Hasaka, Suriah, 19 Februari 2016.

Koalisi utama pemberontak di Suriah mengatakan bersedia menyetujui gencatan senjata sementara, tetapi dengan syarat Rusia menghentikan serangan udara dan pemerintah Damaskus menghentikan serangan di dekat perbatasan Suriah-Turki.

Menlu AS John Kerry dan Menlu Rusia Sergei Lavrov membahas krisis di Suriah melalui telepon hari Sabtu (20/2), tapi belum ada indikasi mereka mencapai kemajuan yang signifikan dalam isu gencatan senjata.

Rusia mengatakan tidak akan menghentikan serangan udara terhadap sasaran yang mereka sebut teroris di Suriah, bahkan jika ada kesepakatan internasional tentang gencatan senjata sementara, yang disebut oleh para diplomat sebagai "penghentian permusuhan." Amerika dan pihak-pihak lain yang terlibat dalam upaya mengakhiri perang sipil di Suriah mengatakan kebanyakan bom Rusia disasarkan kepada pemberontak yang memerangi pemerintah Suriah, bukan menarget teroris ISIS.

Para pejabat Amerika secara berhati-hati memberi laporan tentang pembicaraan Kerry dan Lavrov hari Sabtu, yang membahas hasil kerja yang dicapai kedua tim di Jenewa terkait krisis Suriah, yakni pertama, kebutuhan mendesak memberi bantuan kemanusiaan terhadap warga madani yang terperangkap perang sipil di Suriah, kedua,gencatan senjata sementara yang dimaksudkan untuk dicapainya gencatan senjata resmi secara keseluruhan.

Kedua pihak sepakat ada beberapa kemajuan terkait pengiriman bantuan kemanusiaan ke masyakat madani yang terkepung oleh pasukan pemerintah Suriah dan sekutu mereka. Sebuah pernyataan Amerika menambahkan bahwa kelompok-kelompok kemanusiaan memerlukan akses langsung ke daerah-daerah tambahan, dan pengiriman selanjutnya harus "berkelanjutan dan tanpa hambatan." [zb]

XS
SM
MD
LG