Tautan-tautan Akses

Pemberontak Maois di India Sandera 250 Warga


Serangan pemberontak Maois menewaskan 27 pasukan keamanan India di Chhattisgarh, 30 Juni 2010.
Serangan pemberontak Maois menewaskan 27 pasukan keamanan India di Chhattisgarh, 30 Juni 2010.

Penculikan tadi adalah insiden terbaru dalam konflik berkepanjangan antara pemberontak dan anggota alat keamanan negara di daerah-daerah terpencil.

Pemberontak Maois menyandera 250 warga desa di negara bagian Chhattisgarh yang bergolak hanya beberapa jam sebelum Perdana Menteri Narendra Modi melakukan lawatan ke negara bagiandi India bagian tengah itu hari Sabtu (9/5), menurut para pejabat.

Kelompok gerilya menculik warga desa Jumat malam di distrik Sukma, 80 kilometer dari lokasi di mana Modi yang berhaluan kanan, kemudian berpidato pada rapat umum, kata ketua menteri negara bagian itu.

"Dua ratus lima puluh warga desa diculik oleh kelompok Maois. Kami berusaha sebaik-baiknya untuk membebaskan mereka," kata Raman Singh tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Anggota parlemen Kawashi Lakma mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa pemberontak menculik warga itu dari desa Morengadan membawa mereka melalui hutanbelantara ke sebuah bukit di dekatnya.

"Pemberontak Maois menentang pembangunan jembatan di salah satu sungai di sana karena berpendapat jembatan tersebut bakal membuat pasukan keamanan menjadi mudah mencapai kubu mereka," kata Kawashi Lakma.

"Kami telah mengirim beberapa orang untuk berunding dengan mereka."

Penyanderaan adalah taktik yang umum digunakan pemberontak Maois, tetapi insiden terbarutergolong berskala luar biasa besar. Penculikan umumnya berakhir dengan sandera dibebaskan oleh pemberontak, dan pemberontak belum pernah diketahui melakukan pembunuhan masal.

Pemberontak, yang mengaku memperjuangkan hak kelompok etnis dan petani yang tidak mempunyai tanah, sering mengumpulkan dana dengan memeras dan menuntut uang perlindungan.

Mereka merekrut anggota dari masyarakat kesukuan, yang sering sangat miskin dan di daerah-daerah yang tanpa roda pemerintahan.

Penculikan tadi adalah insiden terbaru dalam konflik berkepanjangan antara pemberontak dan anggota alat keamanan negara di daerah-daerah terpencil yang disebut "Koridor Merah" yang terbentang di India tengah dan timur.

Pemberontak Maois, yang oleh mantan Perdana Menteri Manmohan Singh digambarkan sebagai ancaman paling serius terhadap keamanan dalam negeri, telah berjuang sejak tahun 1967 untuk menegakkan masyarakat komunis dengan menjatuhkan apa yang mereka sebut bentuk Pemerintahan India yang "semi-kolonial, dan semi-feodal".

Pemerintahan Modi berharap investasi di daerah itu dapat membantu mengakhiri pemberontakan.

Hari Sabtu, Modi menyinggung kekerasan yang menimpa daerah yang dibelit kemiskinan itu dengan menjanjikan investasi jutaan dolar untuk daerah itu.

"Kekerasan tidak mempunyaimasa depan .... Jangan berkecil hati. Drama kematian yang mengerikan akan segera berakhir," kata Perdana Menteri Modi dalam sebuah rapat umum.

Pemberontak diduga beroperasi dan menguasai kawasan luas di paling sedikit 20 negara bagian, tetapi paling aktif di Chhattisgarh, Orissa, Bihar, Jharkhand dan Maharashtra.

Para pengritik yakin usaha untuk mengakhiri pemberontakan itu dengan operasi keamanan pasti akan gagal, dengan mengatakan, penyelesaian tepat adalah pemerintahanyang baik dan pembangunan.

XS
SM
MD
LG