Tautan-tautan Akses

Pelabuhan Minyak Libya Ditutup Akibat Konflik Bersenjata


Tanker berbendera Korea Utara berlabuh di terminal ekspor minyak Es Sider di Ras Lanuf, Libya, 8 Maret 2014.
Tanker berbendera Korea Utara berlabuh di terminal ekspor minyak Es Sider di Ras Lanuf, Libya, 8 Maret 2014.

Pelabuhan-pelabuhan minyak utama Libya, Ras Lanuf dan Es Sider, terpaksa ditutup dan karyawan dievakuasi, setelah pasukan bersenjata yang menentang komandan militer Libya timur, Jenderal Khalifa Haftar, menyerang fasilitas pengiriman tersebut, Reuters melaporkan, Kamis (14/6/2018).

Penutupan pelabuhan minyak tersebut juga mengakibatkan produksi minyak Libya berkurang sebanyak 240 ribu barel per hari.

Pertempuran antara pasukan yang loyal kepada Tentara Nasional Libya (LNA) pimpinan Haftar dengan milisi bersenjata berlanjut sepanjang hari di selatan Ras Lanuf. LNA melancarkan serangan udara terhadap posisi lawan.

Setidaknya satu tanki penyimpanan minyak di terminal Ras Lanuf dibakar menyusul serangan dini hari, kata seorang insinyur kepada Reuters.

Perusahaan minyak nasional Libya menyatakan keadaan kahar (force majeure) untuk pengiriman minyak Libya (NOC) dari kedua pelabuhan. Sebagai langkah pengamanan, NOC sudah mengevakuasi staff dari kedua terminal.

Baca: Meski Digempur, Milisi Libya Pertahankan Pelabuhan Minyak

Penurunan produksi minyak Libya bisa meningkat hingga mencapai 400 ribu bph dari 240 ribu bph, jika penutupan pelabuhan berlanjut, kata Ketua NOC Mustafa Sanalla. Sanalla menyebut peristiwa tersebut sebagai “bencana nasional” untuk Libya yang bergantung pada minyak.

Setidaknya kedatangan satu tanker di Es Sider pada Kamis, terpaksa ditunda.

Sumber-sumber militer mengatakan LNA sudah mundur dari kedua pelabuhan. LNA mengambil alih kedua pelabuhan dan pelabuhan minyak Libya lainnya pada 2016 hingga memungkinan pembukaan kembali kedua pelabuhan setelah blokade yang berlangsung lama.

Ras Lanuf mengekspor 110 bph minyak mentah pada Mei, sedangkan pengiriman minyak dari Es Sider mencapai 300 ribu bph, perusahaan analitik minyak, Vortexa. [ft]

XS
SM
MD
LG