Tautan-tautan Akses

Pejabat UEA Akui Ada ‘Jeda’ Gerakan Militer untuk Rebut Hodeida


Seorang wanita dan anak perempuan yang terpaksa harus mengungsi karena pertempuran di kota pelabuhan Laut Merah, Hodeida, beristirahat di sebuah sekolah dimana para pengungsi tinggal di Sanaa, Yaman, 26 Juni 2018 (foto: Reuters/Khaled Abdullah)
Seorang wanita dan anak perempuan yang terpaksa harus mengungsi karena pertempuran di kota pelabuhan Laut Merah, Hodeida, beristirahat di sebuah sekolah dimana para pengungsi tinggal di Sanaa, Yaman, 26 Juni 2018 (foto: Reuters/Khaled Abdullah)

Seorang pejabat tinggi Uni Emirat Arab mengakui adanya jeda dalam kampanye militer oleh koalisi pimpinan Arab Saudi untuk merebut kembali kota pelabuhan Hodeida di Yaman dari para pemberontak Syiah.

Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab Anwar Gargash hari Minggu menulis cuitan yang menyebutkan koalisi telah menghentikan gerak maju di kota dan pelabuhan itu pada 23 Juni selama sepekan, agar utusan PBB dapat memastikan berlangsungnya penarikan tanpa syarat dari Hodeida.

Utusan PBB untuk Yaman, Martin Griffiths, Kamis menyatakan pihak-pihak yang berperang telah mengukuhkan kesediaan mereka untuk memulai kembali pembicaraan.

Griffiths mengatakan pemberontak Syiah, yang dikenal sebagai Houthi, telah meminta PBB agar mengelola pelabuhan Hodeida.

Koalisi pimpinan Arab Saudi telah memerangi Houthi di Yaman sejak Maret 2015. [uh]

XS
SM
MD
LG