Tautan-tautan Akses

Pejabat Israel: Rusia Pahami Keprihatinan soal Kehadiran Iran di Suriah


Ofir Gendelman, juru bicara Netanyahu untuk media Arab. (Foto: dok).
Ofir Gendelman, juru bicara Netanyahu untuk media Arab. (Foto: dok).

Seorang pejabat Israel mengatakan pertemuan terbaru Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Presiden Rusia Vladimir Putin berakhir dengan pernyataan Putin bahwa ia memahami seruan Israel agar pasukan Iran disingkirkan dari Suriah.

Dalam wawancara hari Kamis (12/7) dari Moskow, juru bicara Netanyahu untuk media Arab, Ofir Gendelman, mengatakan Rusia “memahami” keprihatinan Israel mengenai kehadiran militer Iran di Suriah. Netanyahu, yang bertemu dengan Putin di ibukota Rusia sehari sebelumnya, mengatakan kepada para wartawan sebelum bertolak ke Israel bahwa ia tidak akan membiarkan pasukan Iran berada di dekat Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel atau di tempat lain manapun di Suriah.

Iran menyebut dukungan militernya bagi Presiden Suriah Bashar al-Assad dan kelompok-kelompok militan yang bersekutu dengan Iran di Suriah sebagai bagian dari “poros perlawanan” terhadap Israel. Teheran telah lama menyerukan bagi dihancurkannya Israel.

Gendelman mengatakan hubungan Israel dengan Rusia “sangat dekat” setelah pertemuan kesembilan antara Netanyahu dan Putin dalam tiga tahun belakangan ini.

“Ada kerjasama militer berkelanjutan antara militer kami dan militer Rusia di Suriah,” ujar Gendelman. “Tak seorang pun menginginkan eskalasi konflik ini lebih jauh, dan kita semua tahu bahwa rezim Iran berperan penting dalam menggoyahkan Suriah. Ini sebabnya, untuk mendorong perdamaian dan keamanan, kita harus membendung agresi Iran di Suriah dan di tempat lain manapun di kawasan.”

Militer Israel dan Rusia menggunakan mekanisme koordinasi untuk mencegah kemungkinan bentrok antara pasukan mereka di Suriah sejak 2015. Rusia telah menempatkan pasukan di Suriah, sekutu pentingnya di kawasan, selama puluhan tahun. [uh]

XS
SM
MD
LG